Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 90
أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللّهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ قُل لاَّ أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِنْ هُوَ إِلاَّ ذِكْرَى لِلْعَالَمِينَ
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quraan)." Al-Quraan itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.
Sesudah itu Allah swt. menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw. dan pengikutnya, bahwa Nabi Ibrahim a.s dan keturunan-keturunannya yang mendapat keutamaan, adalah karena mendapat petunjuk Allah ke jalan yang lurus. Dan Allah memerintahkan kepadanya pula agar mengikuti jejak mereka, memegang agama tauhid, berakhlak mulia dan melakukan perbuatan yang diridai Allah, serta menghiasi dirinya dengan sifat-sifat yang utama yaitu sabar dalam menjalankan tugas dan tabah menghadapi tipu muslihat serta tantangan kaumnya.
Firman Allah swt.:
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ
Artinya:
Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu adalah kisah-kisah yang dengannya dapat Kami teguhkan hatimu.
(Q.S Hud: 120)
Dan firman Allah pula:
وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا
Artinya:
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) Rasul-rasul sebelum kamu akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka.
(Q.S Al An'am: 34)
Dengan demikian maka syariat yang berlaku bagi Nabi-nabi sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw. adalah juga merupakan syariat bagi umat Islam, selama belum dicabut, diubah ataupun diganti dengan syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Sedangkan yang abadi dan mempunyai kesamaan adalah agama tauhid yang tidak berubah sepanjang zaman sedangkan syariat-syariat dari masing-masing itu dapat berubah-ubah sesuai dengan waktu, tempat dan keadaan, menurut kehendak Allah.
Nabi Muhammad mempunyai derajat yang tertinggi di antara para Nabi dan Rasul, karena beliau di samping diberi kenabian juga diberi mukjizat yang abadi yaitu Alquran, yang juga membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan karena syariatnya berlaku terus sampai akhir zaman.
Kemudian Allah swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. bahwa dia dalam menyampaikan wahyu dan menegakkan kebenaran, tidak mengharapkan sedikitpun upah dari umatnya sebagaimana juga Nabi-nabi yang lalu.
Nabi Muhammad saw. dan Nabi-nabi sebelumnya dalam menyampaikan wahyu dan menegakkan kebenaran hanyalah semata-mata mengharapkan rida Allah, seperti ditegaskan dalam firman-Nya:
لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى
Artinya:
Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.
(Q.S Asy Syura: 23)
Pada akhir ayat ini Allah swt. memberikan penegasan bahwa Alquran itu adalah untuk seluruh umat manusia. Ayat ini memberikan isyarat bahwa Nabi Muhammad saw. tidaklah diutus untuk orang Mekah atau Madinah saja, akan tetapi diutus untuk segala umat manusia di seluruh alam untuk membimbing mereka ke jalan yang benar bebas dari kesesatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.