Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 89
أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ فَإِن يَكْفُرْ بِهَا هَـؤُلاء فَقَدْ وَكَّلْنَا بِهَا قَوْمًا لَّيْسُواْ بِهَا بِكَافِرِينَ
Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kitab, hikmat dan kenabian Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya, maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya.
Dalam pada itu Allah swt. memberikan penegasan sekali lagi, bahwa Nabi-nabi yang berjumlah 18 orang itu akan mendapat hidayah Allah yang dijadikan sebagai pedoman dalam memimpin kaumnya masing-masing.
Di antara mereka ada yang diberi Al Kitab yang memuat pedoman-pedoman hidup di dalam memimpin kaumnya ke jalan yang benar serta kemampuan dalam memutus perkara-perkara yang terjadi di antara kaumnya, seperti Nabi Ibrahim, Musa, Isa dan Daud a.s. yang diterangkan Allah dalam firman-Nya:
رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Artinya:
(Ibrahim berdoa), "Ya Tuhanku! Berilah aku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh".
(Q.S Asy Syu'ara: 83)
Firman Allah:
فَوَهَبَ لِي رَبِّي حُكْمًا وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُرْسَلِينَ
Artinya:
Kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikan Aku salah seorang di antara Rasul-rasul.
(Q.S Asy Syu'ara': 21)
Firman Allah:
يَادَاوُدُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ
Artinya:
Hai Daud! Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil.
(Q.S Sad: 26)
Di antara mereka ada yang diberi hikmah dan nubuwah untuk menghakimi manusia, yaitu mereka yang diutus sezaman dengan Nabi Musa a.s. atau sesudahnya, sebelum kedatangan Nabi Isa, seperti Harun, Zakaria dan Yahya a.s.
Di antara mereka ada yang diberi hikmah di kala masih kecil seperti Yahya a.s. firman Allah:
يَايَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَءَاتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا
Artinya:
Hai Yahya! Ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak.
(Q.S Maryam: 12)
Para Nabi yang disebutkan dalam ayat-ayat yang baru lalu, di samping kedudukannya sebagai Nabi, juga diberi keistimewaan yang berbeda-beda. Mereka itu dapat dikelompokkan dalam tiga golongan:
1 Ada yang di samping diangkat sebagai Nabi, memegang pula tampuk pimpinan, menjadi hakim yang adil, seperti Nabi Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf dan Harun a.s.
2 Ada pula yang di samping kedudukannya sebagai Nabi, juga terkenal ketekunannya untuk mengutamakan kepentingan akhirat dari kepentingan dunia, seperti Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas a.s.
3 Ada pula yang di samping tugasnya sebagai Nabi, juga diberi keistimewaan yang melebihi Nabi-nabi yang diutus sezamannya, seperti Ismail, Ilyasa' dan Lut a.s.
Dengan ringkas dapat dikatakan bahwa tiap-tiap Nabi yang diberi Al Kitab tentu diberi pula hikmah sebagai senjata untuk memutuskan perkara di samping diberi nubuwah. Akan tetapi tidak semua Nabi diberi kekuasaan memutus perkara dan diberi Al Kitab.
Dalam pada itu Allah swt. menegaskan bahwa apabila orang-orang musyrik penduduk Mekah dan orang-orang yang mempunyai sifat yang sama, mengingkari Kitab, hukum dan nubuwah yang diberikan kepada para Nabi itu, maka Allah swt. akan menyerahkan derajat kemuliaan yang dijanjikan itu kepada umat lain yang tidak mengingkari apa yang disampaikan oleh Nabi itu.
Dimaksudkan dengan orang-orang yang mengingkari keutamaan para Nabi ialah orang kafir penduduk Mekah, sedang yang dimaksud dengan orang-orang yang tidak mengingkari ialah penduduk Madinah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.