Tafsir Surah Al An'am 76

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 76


فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَبًا قَالَ هَـذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لا أُحِبُّ الآفِلِينَ

Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."

Sesudah itu Allah swt. menjelaskan proses pengenalan Ibrahim a.s. secara terperinci. Mula pertama pengamatan Nabi Ibrahim a.s. terhadap bintang bintang yaitu pada saat bintang nampak bercahaya dan pada saat bintang itu tidak bercahaya, dilihatnya sebuah bintang yang bercahaya paling terang. 117)

Maka timbullah pertanyaan dalam hatinya. Inikah Tuhanku? Pertanyaan ini adalah merupakan pengingkaran terhadap anggapan kaumnya, agar mereka tersentak untuk memperhatikan alasan-alasan pengingkaran yang akan dikemukakan.

Akan tetapi setelah bintang itu tenggelam dan sirna dari pandangannya timbul keyakinan bahwa ia tidak senang kepada yang tenggelam dan menghilang apalagi dianggap sebagai Tuhan, ini sebagai alasan Nabi Ibrahim a.s. untuk mematahkan iktikad kaumnya bahwa semua yang mengalami perubahan itu tidak pantas dianggap sebagai Tuhan. Kesimpulan Ibrahim a.s. itu merupakan kesimpulan dari jalan pikiran yang benar dan sesuai dengan fitrah. Dan siapa s4a yang melakukan pengamatan serupa itu, niscaya akan berkesimpulan yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.