Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 38
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ وَلاَ طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلاَّ أُمَمٌ أَمْثَالُكُم مَّا فَرَّطْنَا فِي الكِتَابِ مِن شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab [472], kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.
[472] sebahagian mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. Dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quraan dengan arti: dalam Al-Quraan itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.
Allah swt menyatakan bahwa Dia menguasai segala sesuatu, ilmu-Nya meliputi seluruh makhluk yang ada, Dialah yang mengatur alam semesta. Semua yang melata di permukaan bumi, semua yang terbang di udara, semua yang hidup di lautan, sejak dari yang kecil sampai yang besar, sejak dari yang nampak sampai kepada yang tidak nampak, hanya Dialah yang menciptakan, mengembangkan, mengatur dan memeliharanya.
Bukanlah jenis manusia saja makhluk Allah yang hidup di dunia ini, banyak lagi macam dan ragam makhluk-makhluk lain, bahkan masih banyak yang belum diketahui oleh manusia. Semuanya itu tunduk dan menghambakan diri kepada Allah swt. mengikuti perintah-perintah-Nya dan menghentikan larangan-larangan-Nya.
Binatang melata (dabbah) dalam ayat ini maksudnya ialah: segala makhluk yang diciptakan Allah swt, di bumi. Disebut "binatang melata di bumi" saja karena binatang melata di bumi itulah yang mudah dilihat dan diperhatikan oleh manusia.
Pada ayat yang lain Allah swt menyebutkan bahwa selain di bumi, juga di planet-planet yang lainpun terdapat makhluk hidup. Allah swt berfirman:
وَمِنْ ءَايَاتِهِ خَلْقُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِنْ دَابَّةٍ وَهُوَ عَلَى جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاءُ قَدِيرٌ
Artinya:
Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
(Q.S Asy Syura: 29)
Adanya makhluk-makhluk hidup yang disebutkan Allah planet-planet yang lain, sebagaimana yang disebutkan oleh ayat ini merupakan suatu pengetahuan yang diberikan Allah kepada manusia dan sebagai bahan pemikiran dan penyelidikan.
Ayat ini mendorong orang-orang yang beriman agar menyelidiki segala rupa kehidupan mahluk Allah yang ada di alam ini untuk memperkuat iman dan menambah ketaatan serta ketundukan kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Dengan ayat ini Allah swt. menyatakan bahwa di dalam Alquran itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat dan kebahagiaan makhluk umumnya.
Menurut Ibnu Abbas yang dimaksud dengan "Al Kitab dalam ayat ini ialah "Ummul Kitab", yakni lohmahfuz. Karena maksud ayat ini menurut beliau ialah segala sesuatu telah dituliskan dalam Lohmahfuz. Menurut Ibnu Kasir tiada suatu makhlukpun yang dilupakan Allah memberi rezekinya, sebagaimana firman Allah swt.
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Artinya:
Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi, melainkan Allah lah yang memberi rezekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lohmahfuz).
(Q.S Hud: 6)
Semua makhluk yang diciptakan Allah itu akan lenyap atau mati dan kembali kepada pemiliknya, yaitu Allah swt, kemudian Dia akan membangkitkannya dan menghimpunnya untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan memberi siksaan terhadap perbuatan yang buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.