Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 133
وَرَبُّكَ الْغَنِيُّ ذُو الرَّحْمَةِ إِن يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَسْتَخْلِفْ مِن بَعْدِكُم مَّا يَشَاء كَمَآ أَنشَأَكُم مِّن ذُرِّيَّةِ قَوْمٍ آخَرِينَ
Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain.
Permulaan ayat ini menegaskan bahwa Allah Maha Besar kekayaan-Nya dan Maha Luas rahmat-Nya; tidak berkehendak kepada apa dan siapa pun; semua yang selain Allah berkehendak kepada-Nya dalam wujudnya dan kelanjutan hidupnya. Bagaimanapun kekayaan seseorang manusia namun dia masih memerlukan pertolongan orang lain, misalnya pertolongan dari pembantu-pembantunya, buruhnya, dokternya, dan sebagainya. Ia pasti berkehendak kepada pertolongan Allah swt., Penciptanya dan Pencipta semua keperluan dan kebutuhan hidupnya, Allah berfirman:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
Artinya:
Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
(Q.S Fatir: 15)
Hal ini dijelaskan oleh sebuah hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Zar dari Nabi saw. Beliau menerima wahyu dari Tuhan sebagai berikut:
يا عبادي إني حرمت الظلم على نفسى وجعلته بينكم محرما فلا تظالموا، ياعبادي كلكم ضال إلا من هديته فاستهدوني أهدكم، ياعبادي كلكم جائع إلا من أطعمته فاستطعموني أطعمكم، ياعبادي كلكم عار إلا من كسوته فاستكسوني أكسكم، يا عبادي إنكم تخطؤون بالليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعا فاستغفروني اغفر لكم، يا عبادي إنكم لن تبلغوا ضري فتضروني ولن تبلغوا نفعي فتنفعوني، يا عبادي لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم كانوا على أتقي قلب رجل واحد منكم ما زاد ذلك فى ملكي شيئا، ياعبادي لو أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم كانوا على أفجر قلب رجل واحد منكم ما نقص ذلك من ملكى شيئا، يا عبادي لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم قاموا في صعيد واحد فاسئلوني فأعطيت كل واحد مسألته ما نقص ذلك مما عندي إلا كما يتقص المخيط إذا أدخل البحر، يا عبادي إنما هي أعمالكم أحصيها لكم ثم أوفيكم إياها فمن وجد خيرا فليحمد الله ومن وجد غير ذلك فلا يلومن إلا نفسه
Artinya:
Hai hamba-hamba-Ku, Aku mengharamkan terhadap diri-Ku berbuat lalim dan Aku jadikan perbuatan lalim itu haram pula di antara kamu, maka janganlah kamu melakukan kelaliman terhadap sesamamu. Hai hamba-hamba-Ku, semua kamu berada dalam kesesatan kecuali orang-orang yang telah Aku beri petunjuk, maka mintalah selalu petunjuk-Ku tentu Aku akan menunjukimu. Hai hamba-hamba-Ku, semua kamu lapar kecuali orang-orang yang Aku beri makanan, maka mintalah kepada-Ku makanan niscaya Aku akan memberimu makanan. Hai hamba-hamba-Ku, semua kamu dalam keadaan telanjang kecuali orang-orang yang telah Aku beri pakaian, maka mintalah kepada-Ku niscaya akan Aku beri kamu pakaian. Hai hamba-hamba-Ku, kamu senantiasa melakukan kesalahan pada siang dan malam sedang Aku mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni. Hai hamba-hamba-Ku, kamu sekali-kali tidak akan memberi mudarat kepada-Ku sehingga Aku mendapat mudarat karenamu dan kamu sekali-kali tidak akan memberikan manfaat kepada-Ku sehingga Aku mendapat manfaat karenamu. Hai hamba-hamba-Ku, andaikata orang-orang dahulu, orang-orang yang kemudian, manusia dan jin semuanya sangat bertakwa kepada-Ku, maka hal itu tidak akan menambah apa-apa kepada kerajaan-Ku. Hai hamba-hamba-Ku, sekiranya orang-orang dahulu, orang-orang yang kemudian, manusia dan jin semuanya bersifat jahat maka hal itu tidak akan mengurangi sesuatu apa pun dari kerajaan-Ku. Andaikata orang-orang dahulu, orang-orang kemudian, jin dan manusia berada pada suatu tempat, lalu mereka meminta kepada-Ku dan Aku kabulkan semua permintaan itu, maka hal itu tidak akan mengurangi sedikit pun perbendaharaan yang ada pada-Ku kecuali seperti jarum licin mengurangi air lautan bila dimasukkan ke dalamnya (dan diangkat kembali). Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya aku mencatat semua amalan kamu dan akan Kubalas dengan sempurna, maka barang siapa mendapat balasan yang baik, hendaklah ia memuji Allah, dan barang siapa mendapat balasan yang buruk, maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri.
(H.R Ahmad, Muslim, Tirmizi dan Ibnu Majah dari Abu Zar)
Demikianlah kekayaan Allah secara terperinci. Adapun rahmat dan karunia-Nya yang amat luas dan tidak terhingga dapat dilihat pada kenyataan alam semesta, ciptaan-Nya dan seorang pun dapat mengingkarinya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah diterangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
جعل الله الرحمة في مائة جزء فامسك عنده تسعة وتسعين جزءا، وأنزل في الأرض جزءا واحدا فمن ذلك الجزء يتراحم الخلق حتى ترفع الفرس حافرها عن والدها خشية أن تصيبه
Artinya:
Allah membagi rahmat-Nya menjadi seratus bagian. Maka yang sembilan puluh sembilan bagian ditahan-Nya di sisi-Nya dan yang satu bagian diturunkan-Nya ke bumi. Dengan rahmat yang satu bagian itulah semua makhluk sayang-menyayangi sehingga seekor kuda akan mengangkat telapak kakinya karena takut anaknya terinjak olehnya.
(H.R Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
Allah Yang Maha Kaya, Maha Luas rahmat-Nya dan mengharamkan bagi diri-Nya sifat aniaya bila Dia bertindak menimpakan siksa kepada hamba-Nya yang durhaka maka tindakan-Nya itu tidaklah bertentangan dengan sifat-sifat tersebut. Maka dengan ayat ini Allah menegaskan kepada musuh-musuh Nabi Muhammad saw. bahwa jika Dia menghendaki Dia pastilah dapat membinasakan mereka dan mengganti mereka dengan kaum yang lain yang diciptakan-Nya sebagaimana Dia menciptakan mereka dari turunan yang lain. Memang telah terlaksana janji Allah dengan binasanya musuh-musuh Nabi Muhammad dalam peperangan Badar sehingga tidak ada lagi penganut syirik di tanah Arab dan mereka digantikan oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa, berjuang meninggikan kalimat Allah dengan jiwa raga dan harta benda mereka dan mereka benar-benar merupakan rahmat yang besar bagi umat manusia. Meskipun dalam mempertahankan kebenaran mereka terpaksa mengangkat senjata dan memasuki medan pertempuran tetapi dalam setiap pertempuran itu mereka menjadi suri teladan dalam sikap santun mereka dalam memperlakukan musuh-musuh mereka, sehingga para ahli sejarah barat mengakui bahwa tidak ada suatu bangsa yang menaklukkan bangsa lain dengan penuh rasa keadilan dan kasih sayang kecuali bangsa Arab (kaum Muslimin).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.