Tafsir Surah Al An'am 120

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 120


وَذَرُواْ ظَاهِرَ الإِثْمِ وَبَاطِنَهُ إِنَّ الَّذِينَ يَكْسِبُونَ الإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُواْ يَقْتَرِفُونَ

Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.

Allah melarang kaum Muslimin untuk berbuat dosa yang nampak maupun yang tersembunyi. Dosa-dosa yang nampak ialah yang dilakukan oleh manusia dengan mempergunakan anggota badannya sedang dosa-dosa yang tersembunyi ialah yang dilakukan oleh hatinya, sebagai misal menyombongkan diri, merencanakan kejahatan dan penipuan kepada manusia. Allah menyatakan dengan tegas, bahwa semua dosa harus ditinggalkan, baik yang nampak maupun yang tersembunyi dan Allah memberikan ancaman bahwa siapa saja yang berbuat dosa akan ditimpa siksaan yang berat, sebagai akibat dari pada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya, dengan sengaja dan terang-terangan. Adapun orang-orang yang berbuat dosa dan kejahatan karena kebodohan, kemudian mereka berhenti dari padanya dengan melaksanakan tobat yang sungguh-sungguh, maka terhadap mereka itu Allah SWT akan memberi ampun dan menghapus bekas dosa-dosanya dari hatinya, karena mereka suka berbuat kebaikan sebagai tanda bukti daripada tobatnya. Sebenarnya setiap kebaikan dapat menghilangkan kejahatan, sebagaimana di jelaskan firman Allah:

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

Artinya:
"Sesungguhnya perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan yang buruk".
(Q.S Hud: 114)

Asbabun Nuzul Depag Surah Al An'am 120


Abu Daud dan Tirmizi meriwayatkan melalui Ibnu Abbas yang telah mengatakan, "Ada segolongan orang-orang datang kepada Nabi saw., lalu mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah! Apakah kami hanya diperbolehkan memakan hewan yang kami bunuh, sedangkan kami tidak diperbolehkan memakan hewan yang dibunuh oleh Allah (mati sendiri)?' Lalu Allah menurunkan firman-Nya, 'Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya...' sampai dengan firman-Nya, '...dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang musyrik.'" (Q.S. Al-An'am 118-121).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.