Tafsir Surah Al An'am 148

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 148


سَيَقُولُ الَّذِينَ أَشْرَكُواْ لَوْ شَاء اللّهُ مَا أَشْرَكْنَا وَلاَ آبَاؤُنَا وَلاَ حَرَّمْنَا مِن شَيْءٍ كَذَلِكَ كَذَّبَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِم حَتَّى ذَاقُواْ بَأْسَنَا قُلْ هَلْ عِندَكُم مِّنْ عِلْمٍ فَتُخْرِجُوهُ لَنَا إِن تَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ أَنتُمْ إَلاَّ تَخْرُصُونَ

Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apapun." Demikian pulalah orang-orang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah: "Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada Kami?" Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanyalah berdusta.

Allah menerangkan dalam ayat ini bahwa orang-orang musyrikin itu akan mengatakan kepada Nabi Muhammad saw. bahwa kalau Allah menghendaki tentulah mereka tidak akan mempersekutukan-Nya dengan yang lain, dan tidak akan mengagungkan dan memuja berhala-berhala dan sembahan-sembahan lainnya, dan tentulah nenek-moyang mereka tidak akan melakukan hal-hal yang sama dengan apa yang mereka lakukan itu. Dan kalau Allah menghendaki tentulah mereka tidak akan mengharamkan sebagian binatang, selanjutnya mereka mengatakan bahwa semua tindak-tanduk dan tingkah-laku itu adalah kehendak dari Allah menurut anggapan mereka dan dengan demikian itulah mereka dapat mendekatkan diri kepada-Nya. Dialah yang menghendaki agar mereka mengharamkan saibah dan bahirah dan Dia telah meridai ketetapan-ketetapan yang mereka tetapkan itu. Hal seperti ini tersebut pula dalam firman Allah:

وَقَالَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا لَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا عَبَدْنَا مِنْ دُونِهِ مِنْ شَيْءٍ نَحْنُ وَلَا ءَابَاؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِنْ دُونِهِ مِنْ شَيْءٍ كَذَلِكَ فَعَلَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَهَلْ عَلَى الرُّسُلِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ(35)

Artinya:
Dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apa pun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu pun tanpa (izin)-Nya. Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka, maka tidak ada kewajiban atas para rasul selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
(Q.S An Nahl: 35)

Ucapan-ucapan kaum musyrikin itu dibantah oleh Allah dengan menjelaskan bahwa umat-umat sebelum mereka yang mempersekutukan Allah dan mendustakan Rasul-Nya dan mengharamkan sesuatu tanpa izin-Nya telah ditimpa siksaan Allah dan telah dibinasakan-Nya sebagai balasan atas kekafiran dan keingkaran mereka. Kalau hal-hal yang mereka lakukan itu diridai Allah tentulah Dia tidak akan menyiksa dan menghancurkan mereka. Kemudian Allah menentang mereka dengan memerintahkan kepada Muhammad saw. supaya mengatakan kepada mereka. Apakah kamu hai kaum musyrikin mempunyai suatu ilmu pengetahuan tentang ketetapan-ketetapan kamu itu sehingga dapat kamu kemukakan kepada kami? Kalau memang ada pengetahuan itu, maka kemukakanlah agar dapat kami pertimbangkan dan bandingkan dengan ayat-ayat yang diturunkan kepada kami atau dengan syariat Nabi-nabi sebelum kami. Tentu saja mereka tidak dapat menjawab tantangan itu, karena memang apa yang mereka katakan hanyalah buatan mereka sendiri tidak didasarkan kepada pengetahuan syariat umat-umat yang terdahulu. Karena itu dengan tegas Allah mencap mereka sebagai orang yang mengikuti sangkaan dan dugaan belaka dan berdusta terhadap Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.