Tafsir Surah Al Baqarah 224

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-Baqarah 224

Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS. 2:224)

وَلَا تَجْعَلُوا اللَّهَ عُرْضَةً لِأَيْمَانِكُمْ أَنْ تَبَرُّوا وَتَتَّقُوا وَتُصْلِحُوا بَيْنَ النَّاسِ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Pada ayat ini diperingatkan Allah agar manusia berhati-hati mempergunakan nama Allah dalam bersumpah. Jangan berani bersumpah dengan menyebut nama Allah untuk hal-hal yang tidak baik, dan yang dilarang oleh agama, sebab nama Allah sangat mulia dan harus diagungkan.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir bahwa sebab turunnya ayat 224 ini, ialah ketika Abu Bakar r.a. bersumpah dengan menyebut nama Allah, bahwa ia tidak akan membantu lagi seseorang yang bernama Mistah yang turut menyebarkan kabar bohong menjelek-jelekkan nama Aisyah r.a. istri Rasulullah saw. Riwayat yang mencemarkan nama baik Aisyah oleh orang-orang munafik disebut "haditsul ifki".

Dalam ayat ini Allah melarang bersumpah tidak akan berbuat baik atau tidak bertakwa atau tidak mengadakan islah di antara manusia. Kalau sumpah seperti itu sudah diucapkan, wajib dilanggar (dibatalkan), sebab sumpah tersebut tidak ada pada tempatnya. Tetapi sesudah sumpah itu dilanggar, harus ditebus dengan membayar kafarat, yaitu memberi makan sepuluh orang miskin atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak atau kalau tak sanggup, berpuasa selama 3 hari.

Allah selalu mendengar dan mengetahui apa yang diucapkan dan dikerjakan oleh setiap orang.

Bersumpah yang semata-mata ucapan lidah saja tanpa sungguh-sungguh tidaklah akan dihukum Allah. Tapi sumpah yang keluar dari hati dan diucapkan oleh lidah akan dihukum sebagai sumpah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.