Tafsir Indonesia Depag Surah Al-Baqarah 271
Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. 2:271)
Dalam ayat ini, Allah swt. menyebutkan orang-orang yang memberikan sedekah. Diterangkannya, bahwa apabila sedekah itu diberikan pada fakir miskin dengan terang-terangan, terlihat dan diketahui atau didengar orang lain, maka cara yang demikian adalah baik, asal tidak disertai perasaan riya. Sebab, menampakkan sedekah itu akan menghilangkan tuduhan bakhil terhadap dirinya, dan orang-orang yang mendengarnya akan turut bersyukur dan mendoakannya, dan mereka akan menghormati serta melakukannya, dan meniru perbuatannya itu.
Selanjutnya Allah swt. menerangkan bahwa apabila sedekah itu diberikan dengan secara tertutup atau tersembunyi tidak dilihat dan diketahui atau didengar orang-orang lain, maka cara yang demikian adalah lebih baik lagi, apabila hal tersebut dilakukannya untuk menghindari perasaan riya dalam hatinya, dan agar fakir miskin yang menerimanya tidak akan merasa rendah diri terhadap orang lain, dan tidak akan dipandang hina dalam masyarakatnya sebab dengan cara kedua ini lebih baik dari cara yang pertama tadi, karena dengan memberikan sedekah dengan sembunyi, si pemberi sedekah akan menumbuhkan keikhlasan dalam beramal. Keikhlasan ini adalah jiwa bagi setiap ibadah dan amal saleh.
Banyak hadis-hadis Rasulullah saw. yang memuji pemberian sedekah dengan cara sembunyi ini, suatu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a. ia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
Artinya:
Ada tujuh macam orang yang nanti akan diberi naungan oleh Allah swt. pada hari kiamat, di mana tidak ada naungan selain naungan-Nva. Mereka adalah imam (pemimpin) yang adil, dan pemuda yang sejak kecilnya telah terdidik dan suka beribadah kepada Allah, dan orang yang hatinya selalu terpaut kepada masjid, dan dua orang yang saling mengasihi dalam menjalankan agama Allah, mereka berkumpul dan berpisah untuk tujuan itu, dan seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan yang baik dan kecantikan untuk berbuat serong tetapi ia menolak dengan mengatakan: "Aku takut kepada Allah Tuhan seru sekalian alam. Dan seorang yang bersedekah serta merahasiakannya, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya. Dan orang yang mengingat Allah ketika ia sendirian, lalu ia menangis."
Imam Ahmad dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan pula sebuah hadis dari Abu Zar yang mengatakan:
Artinya:
Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw., "Ya Rasulullah, sedekah yang manakah yang paling utama?" Maka Rasulullah saw. menjawab, "Sedekah secara rahsia yang diberikan kepada fakir miskin, atau usaha keras dari orang yang sedang kekurangan." (HR Ahmad dan Ibnu Abi Hatim)
Dalam firman selanjutnya pada ayat di atas, Allah swt. mengatakan bahwa Dia akan menutupi dan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya dengan cara yang baik itu, sesuai dengan sedekah yang diberikannya, di samping pahala yang akan diterimanya kelak.
Kemudian Allah memperingatkan, bahwa Dia senantiasa mengetahui apa saja yang diperbuat hamba-Nya, serta niat yang mendorong berbuat itu. Dan semuanya itu akan dibalas-Nya sesuai dengan amal dan niatnya itu.
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Dalam ayat ini, Allah swt. menyebutkan orang-orang yang memberikan sedekah. Diterangkannya, bahwa apabila sedekah itu diberikan pada fakir miskin dengan terang-terangan, terlihat dan diketahui atau didengar orang lain, maka cara yang demikian adalah baik, asal tidak disertai perasaan riya. Sebab, menampakkan sedekah itu akan menghilangkan tuduhan bakhil terhadap dirinya, dan orang-orang yang mendengarnya akan turut bersyukur dan mendoakannya, dan mereka akan menghormati serta melakukannya, dan meniru perbuatannya itu.
Selanjutnya Allah swt. menerangkan bahwa apabila sedekah itu diberikan dengan secara tertutup atau tersembunyi tidak dilihat dan diketahui atau didengar orang-orang lain, maka cara yang demikian adalah lebih baik lagi, apabila hal tersebut dilakukannya untuk menghindari perasaan riya dalam hatinya, dan agar fakir miskin yang menerimanya tidak akan merasa rendah diri terhadap orang lain, dan tidak akan dipandang hina dalam masyarakatnya sebab dengan cara kedua ini lebih baik dari cara yang pertama tadi, karena dengan memberikan sedekah dengan sembunyi, si pemberi sedekah akan menumbuhkan keikhlasan dalam beramal. Keikhlasan ini adalah jiwa bagi setiap ibadah dan amal saleh.
Banyak hadis-hadis Rasulullah saw. yang memuji pemberian sedekah dengan cara sembunyi ini, suatu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a. ia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله : الإمام العادل و شاب نشأفي عبادة ربه و رجل قلبه معلق بالمساجد و رجلان تحابا في الله اجتمعا عليه و تفرقا عليه و رجل طلبته امرأة ذات منصب و جمال فقال : إني أخاف الله رب العالمين ورجل تصدق و أخفي حتي لا تعلم شماله ما تنفق يمينه و رجل ذكر الله ففاضت عيناه
Ada tujuh macam orang yang nanti akan diberi naungan oleh Allah swt. pada hari kiamat, di mana tidak ada naungan selain naungan-Nva. Mereka adalah imam (pemimpin) yang adil, dan pemuda yang sejak kecilnya telah terdidik dan suka beribadah kepada Allah, dan orang yang hatinya selalu terpaut kepada masjid, dan dua orang yang saling mengasihi dalam menjalankan agama Allah, mereka berkumpul dan berpisah untuk tujuan itu, dan seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan yang baik dan kecantikan untuk berbuat serong tetapi ia menolak dengan mengatakan: "Aku takut kepada Allah Tuhan seru sekalian alam. Dan seorang yang bersedekah serta merahasiakannya, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya. Dan orang yang mengingat Allah ketika ia sendirian, lalu ia menangis."
Imam Ahmad dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan pula sebuah hadis dari Abu Zar yang mengatakan:
يا رسول الله أي الصدقة أفضل؟ قال : صدقة سر إلي فقير إو جهد من مقل
Artinya:
Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw., "Ya Rasulullah, sedekah yang manakah yang paling utama?" Maka Rasulullah saw. menjawab, "Sedekah secara rahsia yang diberikan kepada fakir miskin, atau usaha keras dari orang yang sedang kekurangan." (HR Ahmad dan Ibnu Abi Hatim)
Dalam firman selanjutnya pada ayat di atas, Allah swt. mengatakan bahwa Dia akan menutupi dan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya dengan cara yang baik itu, sesuai dengan sedekah yang diberikannya, di samping pahala yang akan diterimanya kelak.
Kemudian Allah memperingatkan, bahwa Dia senantiasa mengetahui apa saja yang diperbuat hamba-Nya, serta niat yang mendorong berbuat itu. Dan semuanya itu akan dibalas-Nya sesuai dengan amal dan niatnya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.