Tafsir Surah Al Baqarah 116

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al Baqarah 116


Mereka (orang-orang kafir) berkata: `Allah mempunyai anak`. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.(QS. 2:116)

وَقَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ بَلْ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ

Allah swt. menerangkan pengakuan mulut dan hati orang-orang Yahudi dan Nasrani bahwa Allah mempunyai anak. Orang Yahudi mengatakan Uzair putra Allah, sedang orang Nasrani mengatakan bahwa Al-Masih putra Allah. Perbuatan mereka itu tersebut dalam firman Allah swt.:

وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ

Artinya:
Dan orang-orang Yahudi berkata, "Uzair itu putra Allah." Dan orang-orang Nasrani berkata, "Al-Masih itu putra Allah." Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka. (Q.S At Taubah: 30)

Kedua kepercayaan itu pada a.s.asnya adalah sama, yaitu menyatakan bahwa Allah mempunyai anak dan berarti mereka memperserikatkan Allah, menyatakan bahwa Allah memerlukan pembantu dalam mengurus alam ini, menyatakan bahwa Allah mempunyai suatu cita-cita dan cita-cita itu akan dilanjutkan oleh putra-Nya seandainya Dia tidak ada lagi.

Kepercayaan dan ucapan yang diucapkan orang-orang kafir itu tidak benar, mengherankan dan terlalu berani, Maha suci Allah swt. dari perkataan-perkataan yang demikian itu. Allah swt. tidak memerlukan sesuatupun, tidak memerlukan penolong dan pembantu dalam melaksanakan semua urusan-urusan-Nya, tidak memerlukan sesuatupun untuk melanjutkan kehendak-Nya, karena Dia adalah kekal tidak berkesudahan.

Dari perkataan "Maha Suci Allah" dipahamkan bahwa pengakuan orang-orang Yahudi dan Nasrani tentang Allah swt. mempunyai anak adalah pengakuan yang dihukum sebagai dosa besar. Karena itu hamba-hamba yang terlanjur menyatakan pengakuan itu hendaklah bertaubat kepada Allah. Hanya dengan bertaubat, dosa besar seseorang hamba dapat diampuni oleh Allah swt.

Akhir ayat ini memberi pengertian bahwa Allah hendak membersihkan diri-Nya dari perkataan orang-orang kafir itu. Allah menyatakan yang demikian semata-mata untuk menjaga hak hamba-hamba-Nya, membersihkan kepercayaan hamba-hamba-Nya yang dapat merugikan mereka di dunia dan di akhirat nanti.

Bahkan Allah swt. menegaskan bahwa seluruh alam ini adalah milik-Nya, berada di bawah kekuasaan-Nya. Tidak sesuatupun yang dapat mengurangi kehendak-Nya dan yang dapat merugikan-Nya. Semua patuh dan tunduk kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.