Tafsir Surah Al Baqarah 121

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al Baqarah 121


Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.(QS. 2:121)

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Di antara Ahli Kitab yaitu orang-orang yang mengikuti kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi-Nya, seperti orang Yahudi mengikuti kitab Taurat, orang Nasrani mengikuti kitab Injil dan sebagainya, ada yang benar-benar membaca kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka dengan bacaan yang benar-benar tidak diikuti oleh keinginan dan hawa nafsu mereka. Mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya dengan memahaminya sepenuh hati, tidak menakwilkan atau menafsirkannya menurut keinginan diri sendiri, tidak menambah, mengurangi atau merubahnya.

Menurut Ibnu Masud dan Ibnu Abbas: membaca dengan bacaan yang sebenarnya ialah menghalalkan yang dihalalkannya, mengharamkan yang diharamkannya, membacanya seperti diturunkan Allah, tidak merubah-rubah atau memalingkan perkataan dari tempat yang semestinya dan tidak menakwilkan sesuatu dari kitab itu dengan takwil yang bukan takwilnya.

Allah swt. menjelaskan dalam firman-Nya yang lain yang dimaksud dengan bacaan yang sebenarnya. Firman Allah:

إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا

Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Alquran dibacakan kepada mereka, niscaya mereka tersungkur atas muka sambil bersujud. (Q.S Al Isra': 107)

Dan firman Allah:

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

Artinya:
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Q.S Yusuf: 111)

Dari ayat-ayat di atas dipahamkan bahwa semua kitab Allah yang diturunkan kepada hamba-hamba-Nya merupakan pengajaran bagi mereka yang tujuannya untuk memimpin dan memberi petunjuk ke jalan yang lurus. Karena itu wajib para hamba Allah membaca dengan sebenar-benarnya, berulang-ulang, berusaha memahami pimpinan dan petunjuk Allah di dalamnya.

Firman Allah swt.:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

Artinya:
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran. Kalau kiranya Alquran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapati pertentangan yang banyak di dalamnya. (Q.S An Nisa': 82)

Dan firman Allah swt.:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

Artinya:
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran atau hati mereka terkunci? (Q.S Muhammad: 24)

Dari ayat-ayat di atas dipahamkan bahwa membaca Alquran dengan tidak memperhatikan maksud dan maknanya, menafsirkannya dengan sekehendak hati adalah sama dengan membaca Al-Kitab oleh ahli Kitab.

Dari ayat di atas dipahamkan bahwa membaca Kitab-kitab Allah dengan bacaan yang sebenarnya wajib dilakukan oleh manusia. Membaca Al-Kitab tidak dengan bacaan yang sebenarnya, tidak mengamalkan apa yang dibaca itu berarti memperolok-olokkan kitab-kitab Allah dan menantang Allah.

Karena itu Allah swt. memerintahkan hamba-hambanya-Nya bangun di malam hari dalam keadaan yang tenang dan sunyi untuk mengerjakan salat, membaca Alquran dengan bacaan yang perlahan-lahan, memperhatikan maksud dan tujuan ayat demi ayat. Bacaan yang demikian akan berbekas di dalam hati dan bacaan yang dapat memahami hidayat dan petunjuk Allah bagi pembacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.