Tafsir Surah Al Baqarah 126

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al Baqarah 126


Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: `Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman:` Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali `.(QS. 2:126)

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Allah swt. mengingatkan kepada manusia tentang doa-doa Nabi Ibrahim a.s. dan doa-doa itu telah dikabulkan-Nya. Dan juga ditegaskan tentang sifat doa Ibrahim a.s., yaitu keamanan bagi tanah haram dan sifat-sifat orang yang berhak mewarisi, ialah orang-orang yang baik lagi utama.

Yang dimaksud dengan "negeri ini" ialah tanah Arab, sesuai dengan firman Allah swt.:

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ

Artinya:
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang di hormati. (Q.S Ibrahim: 37)

Tanah Arab itu didoakan Ibrahim kepada Allah agar dijamin keamanannya yaitu aman dari segala macam bencana, seperti bencana-bencana serangan musuh, pertumpahan darah, kehancuran sebagaimana yang telah dialami umat-umat terdahulu disebabkan keingkaran mereka kepada Allah swt.

Juga didoakan agar diberikan rezeki dan buah-buahan kepada penduduknya. Doa Nabi Ibrahim a.s. telah diperkenankan Allah dengan firman-Nya

أَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَهُمْ حَرَمًا آمِنًا يُجْبَى إِلَيْهِ ثَمَرَاتُ كُلِّ شَيْءٍ رِزْقًا مِنْ لَدُنَّا وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya:
Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezeki (bagimu) dari sisi Kami tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Q.S Al Qasas: 57)

Terkabulnya doa Ibrahim a.s. itu terbukti dengan datangnya ke tanah Arab segala macam buah-buahan yang dibawa orang dari segala penjuru dunia.

Ibrahim a.s. mengkhususkan doanya kepada orang-orang yang beriman, tetapi rahmat Allah itu amat banyak dan tak terhingga diberikannya kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir.

Allah swt. berfirman:

كُلًّا نُمِدُّ هَؤُلَاءِ وَهَؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا

Artinya:
Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. (Q.S Al Isra': 20)

Yang dimaksud dengan "golongan ini" ialah orang-orang kafir yang lebih mengutamakan duniawi dan "golongan itu" ialah orang-orang yang lebih mengutamakan kehidupan ukhrawi dibanding dengan kehidupan duniawi sebagaimana yang tersebut pada ayat-ayat sebelumnya.

Pada lanjutan ayat Allah swt. menerangkan perbedaan kesenangan yang diberikan kepada orang-orang mukmin dan kesenangan yang diberikan kepada orang-orang kafir.

Kesenangan yang diberikan kepada orang-orang kafir adalah kesenangan yang sementara, rezeki yang sedikit yang mereka terima dan rasakan selama hidup di dunia, kemudian di akhirat nanti mereka terpaksa masuk neraka.

Dalam ayat ini dapat dipahami bahwa manusia diberi pahala dan diazab adalah karena perbuatan mereka sendiri. Maksudnya ialah manusia menjadi kafir dan fasik adalah atas kehendak dan kemauan sendiri. Karena siksa yang ditimpakan kepada mereka itu adalah berdasarkan perbuatan yang mereka lakukan atas kehendak dan kemauan diri mereka sendiri. Kekafiran mereka kepada Allah itu menyebabkan mereka diazab sesuai dengan "sunatullah".

Berdasarkan "sunatullah" ini maka segala macam ilmu pengetahuan dan perbuatan manusia baik perbuatan yang didorong oleh hawa nafsu mereka atau didorong oleh kehendak jasmani dan rohani mereka, secara langsung pasti akan memberi bekas kebahagiaan atau kesengsaraan, banyak atau sedikit, baik manusia itu rela menerimanya atau mereka tidak rela menerimanya. Inilah yang dimaksud dengan ungkapan: Allah swt. telah menjadikan jiwa yang kotor dan perbuatan yang tercela sebagai sasaran kemurkaan-Nya dan sasaran azab-Nya di akhirat nanti sebagaimana Allah swt. menjadikan tubuh yang kotor dan tidak terpelihara sebagai sasaran dan tempat penyakit yang diadakan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.