Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 1
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِم يَعْدِلُونَ
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.
Dalam ayat ini, Allah swt. memuji dirinya dengan "alhamdulillah". Dengan demikian para hamba mengetahui bagaimana hendaknya mereka memuji Tuhan yaitu dengan mengucap kalimat "alhamdulillah". Segala puji adalah untuk Allah swt. karena Dialah yang paling berhak untuk menerima pujian itu. Dialah yang memiliki segala sifat-sifat yang terpuji dan segala sifat-sifat kesempurnaan. Allah menjelaskan tentang diri-Nya sebagai zat Yang Maha terpuji itu dengan menerangkan bahwa Dialah Pencipta langit dan bumi, gelap dan terang. Penciptaan langit dan bumi disebutkan secara khusus dalam ayat ini adalah untuk menunjukkan keistimewaannya sebagai ciptaan Allah yang besar dan senantiasa disaksikan oleh umat manusia dan pada keduanya terdapat pelajaran kemanfaatan dan kemudaratan yang kesemuanya itu merupakan tanda-tanda dari kesempurnaan Allah. Sedangkan bumi merupakan wadah bagi perwujudan dari kemanfaatan dan kemudaratan yang kesemuanya itu adalah merupakan akibat-akibat.
Pengadaan gelap dan terang yang dimaksudkan dalam ayat ini ialah pengadaan kegelapan-kegelapan dan cahaya terang itu sendiri yang nampak oleh indra. Kegelapan nampak di malam hari dan terang di siang hari, keduanya ada manfaat bagi hamba-hamba Allah swt. Di antara ulama salaf ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan "Zulmah" (gelap) dalam ayat ini ialah kekafiran dan yang dimaksud dengan "nur" (terang) ialah iman, maka mereka menguraikan makna ayat-ayat ini sebagai berikut: Allah swt. menciptakan langit dan bumi lalu Dia menegakkan bukti-bukti untuk mengenali-Nya dan mentauhidkan-Nya dan membentangkan jalan-jalan kesesatan dan jalan-jalan petunjuk dengan menurunkan syariat-syariat dan kitab-kitab-Nya, walaupun demikian orang-orang kafir itu berbuat jauh dari pikiran yang sehat dan mereka selalu memilih jalan kesesatan. Karena itu Allah swt. berfirman pada akhir ayat ini yang artinya, "Namun orang-orang kafir itu mempersekutukan dengan Tuhan mereka". Dalam ayat ini Allah swt. mempergunakan Zulumat (kegelapan-kegelapan) dalam bentuk jamak (plural) dari Zulmah (gelap), sedangkan kata "Nur" (terang) dipergunakan bentuk kata tunggal. Dimaksudkan dengan perbedaan bentuk itu ialah kesesatan (gelap) banyak macamnya sedangkan petunjuk (terang) hanya satu, kebenaran hanya satu, sedang kebatilan itu berbilang. Di akhir ayat ini, ditegaskan bahwa orang-orang kafir itu mengambil sikap bertolak belakang. Mereka tidak mengkhususkan pujian dan ibadah kepada Allah sebagai Pencipta langit dan bumi dan Yang mengadakan gelap dan terang tetapi mereka mempersamakan Allah dengan selain-Nya dalam ibadah dan pujian. Padahal mereka menyadari, hanyalah Allah yang paling berhak menerima ibadah dan pujian itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.