Tafsir Surah Al Maidah 41

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-Maidah 41


Hai Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: `Kami telah beriman`, padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: `Jika diberikan ini (yang sudah dirobah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah`. Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.(QS. 5:41)


يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُوا آمَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوبُهُمْ وَمِنَ الَّذِينَ هَادُوا سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ يَأْتُوكَ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِنْ بَعْدِ مَوَاضِعِهِ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَذَا فَخُذُوهُ وَإِنْ لَمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا وَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا أُولَئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ 

Imam Ahmad meriwayatkan dari Al Barra bin Azib bahwa seorang Yahudi yang telah dihitamkan mukanya dan dipukul serta dibawa kepada Rasulullah saw. beliau bersabda, "Beginilah caranya kamu menghukum orang yang berzina, yang kamu dapati dalam kitab Tauratmu?" Mereka menjawab, "Ya, Wahai Rasulullah", Rasulullah memanggil seorang tokoh mereka dan bersabda, "Saya minta kepadamu demi Allah yang telah menurunkan kitab Taurat kepada Musa, beginikah yang kamu dapati dalam kitab Taurat mengenai hukuman terhadap orang yang berzina". Jawabnya, "Tidak, demi Allah seandainya tidak kamu terangkan kepadaku, hai, Muhammad, saya tidak akan memberitahukan. Kami menemukan di dalam kitab Taurat bahwa hukuman bagi orang-orang yang berzina itu ialah rajam. Tetapi perbuatan zina itu banyak terjadi pada orang-orang besar kami, kalau seorang pembesar yang melakukannya mereka tidak dihukum, jika yang melakukannya orang-orang yang lemah, maka terhadapnya kami laksanakan hukuman rajam itu. Untuk itu kita tetapkan satu hukum yang berlaku secara umum, baik terhadap para pembesar maupun kepada orang-orang yang lemah, maka diputuskanlah bersama-sama, yaitu dengan cara menghitamkan mukanya serta menderanya sebagai pengganti rajam. Maka Rasulullah saw. berkata, "Ya Allah! Aku ini yang mula-mula menghidupkan dan menegakkan perintah-Mu setelah mereka mematikan dan tidak memakainya lagi". Kemudian Rasulullah memerintahkan supaya orang itu dirajam, maka dirajamlah ia, lalu turunlah ayat ini. (H.R. Ahmad dan Muslim)

Dalam ayat 41 ini Allah swt. memerintahkan Rasulullah saw. agar beliau jangan sampai merasa sedih dan cemas karena perbuatan orang-orang munafik yang bersegera memperlihatkan kekafiran dan menampakkan permusuhannya, karena pada waktunya nanti Allah swt. akan melindungi beliau dari perbuatan jahat mereka dan memenangkannya atas mereka serta segenap pembantu dan pendukung mereka.

Ada di antara mereka yang mengaku beriman dengan ucapan tetapi hati mereka tetap ingkar dan tidak beriman, begitu pula halnya sebagian dari orang orang Yahudi.

Mereka itu amat senang mendengar perkataan dari orang cendekiawan dan pendeta, begitu pula dari orang-orang yang benci kepada Nabi Muhammad saw. dan tidak pernah bertemu dengan beliau, terutama mendengar ceramah-ceramah dan berita-berita bohong yang telah dipalsukan untuk menjelek-jelekkan nabi Muhammad saw. dan melemahkan semangat kaum Muslimin agar meninggalkan ajaran-ajarannya.

Mereka tidak segan-segan merubah isi kitab Taurat mereka pindah-pindahkan, sehingga yang tempatnya di depan diletakkan di belakang, begitu pula sebaliknya. Pengertiannya diselewengkan dan lain-lain sebagainya, misalnya, mengganti hukuman rajam bagi orang yang berzina dengan hukuman dera dan menghitamkan mukanya. Mereka berkata kepada satu perutusan dari mereka sendiri yang ditugaskan pergi kepada Bani Quraizah untuk meminta agar mereka menanyakan kepada Nabi saw. hukuman terhadap dua orang pemuka yang telah berzina dan pernah kawin. Mereka berpesan sebagai berikut, "Kalau Muhammad menjawab bahwa, hukumannya ialah dera, menghitamkan muka, maka terima dan ambillah fatwanya itu. Tetapi kalau ia menjawab dengan selain dari pada itu dan menegaskan bahwa hukumannya ialah rajam, maka hindarilah dia dan jangan diterima".

Orang-orang yang dikehendaki Allah swt. kesesatannya karena perbuatannya yang keterlaluan itu, maka tidak ada suatu petunjukpun yang dapat mereka terima meskipun petunjuk itu datangnya dari Rasulullah saw.

Allah swt. tidak akan menyucikan lagi hati orang munafik dan orang-orang Yahudi itu karena mereka berpegang teguh dan tidak mau bergeser sedikitpun dari kekafiran dan kesesatannya. Di dunia ini orang-orang munafik itu memperoleh kehinaan dan merasa malu sekali karena kemunafikannya terungkap dan diketahui oleh orang-orang Islam, sedang orang-orang Yahudi juga memperoleh kehinaan karena perbuatan jahatnya dapat diketahui, begitu juga perbuatan mereka menyembunyikan isi kitab Taurat, misalnya hukuman rajam. Dan di samping itu semua, di akhirat kelak akan memperoleh juga siksaan yang besar. Mereka akan disiksa terus menerus, tidak berkesudahan dan tidak akan dikeluarkan dari neraka sepanjang masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.