Tafsir Surah Al Maidah 35

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-Maidah 35


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.(QS. 5:35)


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 

Allah swt. memerintahkan orang-orang mukmin supaya selalu berhati hati mawas diri jangan sampai terlibat di dalam suatu pelanggaran, melakukan larangan-larangan agama yang telah diperintahkan Allah swt. untuk menjauhinya.

Menjauhi larangan Allah swt. lebih berat dibandingkan dengan mematuhi perintah-Nya. Tidak heran kalau di dalam Alquran kata "ittaqu" yang maksudnya supaya kita menjaga diri jangan sampai melakukan larangan agama disebut berulang sampai 69 kali, sedang kata "ati'u" yang berarti supaya kita patuh kepada perintah agama hanya disebutkan 19 kali, menurut pendapat sebahagian Mufassirin ahli tafsir.

Di samping menjaga diri memperketat terhadap hal-hal yang mungkin menyebabkan kita berbuat sesuatu pelanggaran atau ketentuan-ketentuan agama, kita harus pula selalu mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. yaitu dengan jalan melaksanakan perintah-Nya dan mengamalkan segala sesuatu yang diridai.

Ibnu Abbas, Mujahid, Abu Wali, Al Hasan, Zaid, Ata, As Sauri dan lain-lain mengartikan kata "alwasilah" di dalam ayat ini dengan mendekatkan diri.

Mengenai pengertian ini Ibnu Kasir berkata:

وهذا الذي قاله هؤلاء الأئمة لا خلاف بين المفسرين

Artinya:
Ini adalah pengertian yang telah diberikan oleh para ulama terkemuka, tidak ada terdapat perbedaan antara para mufassirin. (Tafsir Ibnu Kasir, Jilid 2, hal. 52)

Kata "wasilah" ada kalanya berarti tempat tertinggi di surga sebagaimana Sabda Rasulullah saw:

إذا صليتم علي فسلوا الوسيلة قيل يا رسول الله زما الوسيلة قال: اعلى درجة في الجنة لا ينالها إلا واحد وأرجو أن أكون أنا هو

Artinya:
Apabila engkau berselawat kepadaku, maka mintakanlah untukku "wasilah". Lalu beliau ditanya, "Wahai Rasulullah! Apakah wasilah itu?". Rasulullah menjawab, "Wasilah itu ialah derajat yang paling tinggi di surga tidak ada yang akan mencapainya kecuali seorang saja dan saya berharap, sayalah orang itu".
(H.R. Ahmad dari Abu Hurairah)

Menjauhi dan meninggalkan larangan Allah swt. serta melaksanakan .perintah-Nya adalah hal-hal yang tidak mudah, karena nafsu yang ada pada tiap manusia itu selalu mengajak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan yang baik, yaitu melanggar dan meninggalkan perintah Allah sebagaimana firman Allah swt:

إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ

Artinya:
Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan
(Q.S. Yusuf: 53)

Oleh karena itu kita harus berjuang untuk mengekang hawa nafsu kita, mengatasi segala kesulitan dan mengelakkan semua rintangan-rintangan yang akan menyebabkan kita bergeser dari jalan Allah agar kita berada di atas garis yang telah ditetapkan. Dengan demikian kita akan memperoleh kebahagiaan yang telah dijanjikan oleh Allah swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.