Tafsir Surah Al Maidah 55

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-Maidah 55


Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).(QS. 5:55)


إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ

Dalam ayat ini Allah swt. menegaskan lagi masalah wali, yaitu penolong dan pelindung orang mukmin itu, tidak lain hanyalah Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin sendiri.

Penegasan ini dimaksudkan, agar orang mukmin jangan ragu dan lemah pendirian, karena bisikan dan bujukan orang-orang yang lemah iman itu. Mereka hendaklah berpendirian teguh, yakin dalam perjuangan, tidak menggantungkan harapan kepada orang lain selain kepada sesama mukmin dan tidak meminta pertolongan selain mengharapkan pertolongan Allah semata-mata.

Dalam ayat ini Allah menjelaskan sifat-sifat orang mukmin yang akan dijadikan pemimpin dan penolong itu. Jangan sembarang orang mengaku mukmin saja, sebab banyak juga orang-orang hanya mengaku mukmin di mulut, tetapi dalam amal perbuatannya sehari-hari memperlihatkan perbuatan-perbuatan orang munafik. Kadang-kadang diturut juga mengerjakan ibadah seperti mengerjakan salat, puasa dan lain-lain, tetapi hanya sekadar untuk menarik perhatian orang mukmin saja, sekadar berpura-pura saja bukan keluar dari hati sanubarinya. Perbuatan mereka banyak didorong oleh rasa ria ingin dipuji dan dilihat orang banyak, mereka sedikit sekali ingat dan tunduk kepada perintah Allah. Terhadap orang-orang seperti ini haruslah berhati-hati menghadapinya lebih-lebih dalam menjadikan mereka sebagai pemimpin dan penolong.

Ada tiga macam sifat yang harus dimiliki oleh orang mukmin yang akan dijadikan pemimpin dan penolong itu, yaitu:

1. Mendirikan salat, dengan arti yang sebenarnya. Dikerjakannya salat itu menurut waktunya dan menurut adab-adabnya yang sudah ditentukan. Sehingga salat itu berbekas pada perkataan dan perbuatan, dia merupakan seorang mukmin yang berakhlak, dapat dipercaya dan diikuti.

2. Menunaikan zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya, dengan penuh kepatuhan dan ketaatan kepada Allah. Dia menjadi orang yang baik hati, dermawan, suka memperhatikan nasib para pengikutnya dan rakyatnya. Dari dirinya keluar contoh-contoh yang baik dalam membela orang-orang mukmin, lebih-lebih kepada orang mukmin yang lemah dan miskin.

3. Merendahkan diri dan tawaduk kepada Allah. Terhadap Allah dia tetap beribadat dan terhadap masyarakat dia memperlihatkan akhlak yang mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.