Al An'am 8

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 8


وَقَالُواْ لَوْلا أُنزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ وَلَوْ أَنزَلْنَا مَلَكًا لَّقُضِيَ الأمْرُ ثُمَّ لاَ يُنظَرُونَ

Dan mereka berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat [459]?" dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah selesai urusan itu [460], kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun).

[459] Maksudnya: untuk menerangkan bahwa Muhammad  itu seorang nabi. [460] Maksudnya: kalau diturunkan kepada mereka malaikat, sedang mereka tidak juga beriman, tentulah mereka akan diazab Allah seketika, sehingga mereka binasa semuanya.

Kemudian Allah menerangkan lagi dalam ayat ini pikiran orang kafir Mekah tentang kerasulan. Mereka berpendapat semestinya ada seorang malaikat mendampingi Muhammad saw. yang turut memberi peringatan bersama dia dan memperkuat kerasulan beliau atau sama sekali Allah menurunkan Malaikat sebagai Rasul, bahkan mereka menghendaki dapat melihat Tuhan.

Di kalangan bangsa Arab terdapat kepercayaan tentang adanya hubungan antara Allah dengan makhluk-Nya. Menurut mereka, yang patut menjadi penghubung (Rasul) ini haruslah makhluk rohani (malaikat). Manusia, meskipun dia memiliki kesempurnaan rohani yang tinggi, seperti akal, akhlak dan adab yang mulia, namun tidak mungkin dia menjadi Rasul disebabkan dia masih bergaul dengan manusia dan terikat kepada kebutuhan jasmani, seperti makan minum dan berusaha. Aliran Kepercayaan seperti ini, bukanlah baru ada pada zaman Nabi Muhammad saw. bahkan sejak zaman Nabi Hud a.s.

Kaum musyrikin Mekah mempunyai dua pandangan mengenai kedudukan malaikat dalam kerasulan. Pandangan pertama ialah malaikat itu sendiri yang menjadi Rasul. Pandangan kedua ialah malaikat itu menyertai Nabi dan menjelaskan langsung kepada mereka bahwa Muhammad itu adalah Nabi. Pandangan mereka yang kedua ini, jika sekiranya tidak dikaitkan dengan kehadiran malaikat secara langsung di hadapan mereka, tidaklah menjadi perselisihan, sebab Nabi Muhammad saw. sudah menerangkan kepada mereka, bahwa beliau selalu didatangi malaikat. Tetapi mereka memandang diri mereka sederajat dengan Nabi saw. dalam sifat-sifat kemanusiaan. Oleh karena itu mereka berpendapat sanggup pula berhadapan dengan malaikat dan menerima pelajaran langsung dari malaikat. Di sinilah letak kekeliruan yang besar dari orang-orang kafir terhadap wahyu. Karena anggapan yang berlebihan terhadap diri sendiri, mereka menolak segala sesuatu yang tidak diperoleh mereka dengan langsung.

Terhadap pandangan mereka yang kedua, Allah menjelaskan dalam ayat ini hawa kalau Allah menghadirkan malaikat di hadapan mereka menurut wujud bentuknya yang asli, tentulah selesai urusan itu dengan kehancuran mereka dan mereka tidak akan diberi kesempatan lagi untuk menyatakan iman, bahkan azab segera akan menimpa mereka. Kehancuran mereka dapat disebabkan kedahsyatan rupa dari malaikat itu di saat malaikat itu menampakkan diri kepada mereka atau dapat pula mereka dimusnahkan oleh malaikat karena mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah swt.

Mengenai pandangan mereka yang pertama dijelaskan dalam ayat berikut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.