Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 9
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنَاهُ رَجُلاً وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِم مَّا يَلْبِسُونَ
Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia seorang laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki- laki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri [461].
[461] Maksudnya: kalau Allah mengutus seorang malaikat sebagai rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk seorang manusia, karena manusia tidak dapat melihat malaikat, dan tentu juga mereka akan berkata: ini bukan malaikat, hanya manusia seperti kami juga, jadi mereka akan tetap ragu-ragu.
Dalam ayat ini Allah menjelaskan pandangan kaum musyrikin Mekah tentang kerasulan malaikat seperti tersebut dalam tafsir surah Al An'am ayat 8. Kalau Allah menjadikan Rasul-rasul dari golongan malaikat, seperti pendapat orang musyrikin Mekah itu, tentulah Allah akan menjadikan malaikat itu seperti manusia laki-laki dan mendengarkan ajaran-ajarannya. Tetapi bilamana malaikat yang menjadi Rasul (Nabi) itu berujud dalam bentuk manusia, maka tentulah mereka akan mengatakan dia itu manusia. Memang mereka itu tidak akan melihat lain kecuali bentuk rupa dengan sifat-sifat kemanusiaannya. Pada saat itu timbullah kesangsian dan keragu-raguan lagi dalam jiwa mereka dan tentulah mereka akan mendustakan seperti halnya mereka mendustakan Nabi Muhammad saw. Mereka menyatakan lagi pendapat mereka yaitu Rasul itu haruslah seorang malaikat. Demikianlah mereka berputar dalam suatu lingkaran keragu-raguan yang tak tentu ujung pangkalnya. Kaum musyrikin Mekah ini adalah suatu contoh dari kebanyakan manusia yang terjerumus dalam kesulitan disebabkan kesalahan mereka dalam memilih pegangan hidup dan akhirnya mereka kebingungan mencari jalan keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.