Tafsir Surah Al An'am 19

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 19


قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادةً قُلِ اللّهِ شَهِيدٌ بِيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ لأُنذِرَكُم بِهِ وَمَن بَلَغَ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللّهِ آلِهَةً أُخْرَى قُل لاَّ أَشْهَدُ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَـهٌ وَاحِدٌ وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِّمَّا تُشْرِكُونَ

Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quraan ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quraan (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".

Dalam ayat ini Allah swt. memerintahkan lagi kepada Rasul-Nya agar menanyakan kepada orang-orang kafir Quraisy tentang syahadat (persaksian pembuktian) yang lebih kuat yakni persaksian yang tidak mungkin mengandung unsur kedustaan, kepalsuan atau kesalahan.

Syahadat ialah keterangan yang bersumber dari pengetahuan, pengenalan dan keyakinan yang didasarkan atas penyerapan indrawi atau tanggapan pikiran dan perasaan. Perkara apakah yang akan disaksikan itu?

Dan siapakah yang menjadi saksi, supaya persaksian itu tidak diragu-ragukan?

Perkara yang meminta persaksian itu ialah kerasulan Muhammad saw. dan keesaan Allah yang mutlak yang diajarkan beliau. Orang-orang kafir itu menolaknya. Untuk menghadapi perkara ini Allah swt. menanyakan kepada mereka melalui Rasul-Nya, "Persaksian siapakah yang lebih kuat dan lebih benar yang tidak menimbulkan keraguan lagi. Kemudian Allah menyuruh Rasul-Nya untuk menjawab sendiri pertanyaan itu dengan jawaban, "Bahwa Allah yang menjadi saksi antara beliau dengan mereka dan Allah telah menurunkan Alquran kepada beliau untuk memperingatkan mereka tentang azab bagi mereka yang mendustakan kenabiannya dan ajaran yang dibawanya yang sudah diperkuat dengan persaksian Allah swt." Demikian juga, Alquran itu diturunkan untuk memberikan peringatan kepada semua orang yang telah sampai Alquran itu kepada mereka. Wajiblah atas mereka untuk mengikuti Alquran sampai hari kiamat.

Persaksian Allah atas kerasulan Muhammad saw ialah:

Pertama; Kitab Alquran sebagai mukjizat yang abadi. Manusia tidak mampu menirunya baik mengenai bahasa ataupun makna serta isinya yang mengandung berita-berita gaib, janji kemenangan bagi Rasul dan umatnya terhadap orang-orang musyrikin. Dalam Alquran itu sendiri banyak pertanyaan-pertanyaan Allah swt. tentang kenabian dan kerasulan Muhammad saw.

Kedua: Kitab-kitab samawi seperti Taurat dan Injil yang menggambarkan tentang kelahiran Nabi Muhammad saw. serta sifat-sifat dan tanda-tanda kenabian beliau.

Adapun persaksian Allah swt. atas ke Maha Esaan-Nya dan ke Maha Kekuasaan-Nya untuk mengadakan hari berbangkit di samping persaksian kitab-Nya ialah:

Pertama kejadian manusia dan alam semesta ini yang banyak di dalamnya menunjukkan bukti-bukti Keesaan-Nya dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya

Kedua: hakikat tabiat manusia yang condong untuk percaya kepada Keesaan Tuhan dengan sifat-sifat-Nya yang sempurna. Kemudian Allah menyuruh lagi Rasul saw. mengatakan kepada orang musyrikin bahwa mereka sebenarnya mengakui adanya tuhan lain di samping Allah swt. dan kepada Nabi disuruh mengatakan bahwa beliau tidak akan mengakui sebagaimana pengakuan mereka. Bahkan beliau diperintahkan untuk mengatakan bahwa sesungguhnya Tuhan itu Allah Yang Maha Esa, sebagai pernyataan keyakinan yang berlawanan sepenuhnya dengan keyakinan orang musyrikin itu dan beliau bersih dari menuhankan apa yang mereka pandang sebagai sekutu Allah seperti patung, berhala atau nama-nama lain yang semakna dengan pengertian sekutu itu.

Asbabun Nuzul Depag Surah Al An'am 19


Ibnu Ishak dan Ibnu Jarir mengetengahkan melalui jalur Said atau Ikrimah dari Ibnu Abbas yang telah mengatakan, bahwa Nahham bin Zaid, Qarrum bin Kaab dan Bahri bin Amr berkata, "Hai Muhammad! Kami tidak mengetahui bahwa beserta Allah ada tuhan selain-Nya." Nabi saw. menjawab, "Tidak ada tuhan selain Allah, dengan demikianlah aku diutus dan kepada hal itulah aku menyerukan." Kemudian Allah swt. menurunkan wahyu sehubungan dengan perkataan mereka itu, yaitu firman-Nya, "Katakanlah siapa yang lebih kuat persaksiannya..." (Q.S. Al-An'am 19).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.