Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 5
فَقَدْ كَذَّبُواْ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءهُمْ فَسَوْفَ يَأْتِيهِمْ أَنبَاء مَا كَانُواْ بِهِ يَسْتَهْزِؤُونَ
Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang haq (Al-Quraan) tatkala sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.
Kemudian dalam ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa sebab orang-orang musyrikin itu selalu berpaling dari ayat-ayat Allah karena sebenarnya mereka telah mendustakan yang hak ketika yang hak tersebut datang kepada mereka. Tindakan mereka yang salah itu karena kejahatan dari mereka sendiri sebagai akibat mereka menutup jalan bagi diri mereka sendiri untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Yang dimaksudkan dengan "yang hak" di sini ialah agama Allah yang dibawa Nabi Muhammad saw. yang mengandung kaidah-kaidah agama, hukum-hukum syariat, ibadah-ibadah, muamalah, hukum haram dan halal, akhlak dan lain sebagainya yang kesemuanya dijelaskan dalam Alquran, mereka mendustakan agama berarti mendustakan Alquran yang menjadi dasar agama ini. Jika kiranya mereka memahami Alquran dan merenungkannya tentulah mereka tidak akan mendustakan ajaran-ajaran agama itu.
Allah menegaskan kelak akan sampai kepada mereka kebenaran berita-berita besar yang selalu mereka perolok-olokan. Suatu ketika mereka akan mengalami penghinaan di dunia dan kebinasaan di akhirat akibat pendustaan mereka kepada agama itu. Sebaliknya mereka akan menyaksikan kemenangan Rasul kaum Muslimin. Ancaman-ancaman Allah kepada mereka, sebelumnya merupakan berita belaka. Oleh karena itu mereka memperolok-olokkannya, demikian pula janji Allah untuk kemenangan kaum Muslimin. Tetapi kemudian berita-berita itu terbukti yaitu dengan datangnya musim kering yang menimpa mereka dan hancurnya kaum musyrikin itu dalam perang Badar dan perang lain-lainnya dan kemenangan kaum Muslimin dengan penaklukan kota Mekah.
Dalam Alquran berulang kali diceritakan ejekan-ejekan orang musyrikin zaman dahulu terhadap para nabi dan agama Allah, melalui tiga tingkatan. Pertama mereka tidak memperdulikan ayat-ayat Allah swt. dan tanda-tanda alamiah serta tidak mau merenungkannya. Kedua: mereka mendustakannya. Sikap tingkatan kedua ini melebihi tingkatan pertama, karena orang-orang yang bersikap acuh tak acuh belum tentu mendustakan, kemungkinan lain dia alpa dan lalai. Ketiga: mereka memperolok-olokannya. Orang yang mendustakan belum tentu dia sampai kepada sikap memperolok-olokkan. Sikap memperolok-olokkan ini sudah mencapai puncak keingkaran. Orang-orang kafir itu telah melalui ketiga tingkatan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.