Al Ikhlash 4

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-Ikhlash 4


dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia `.(QS. 112:4)

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Dalam ayat ini Allah menjelaskan lagi bahwa tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia dalam zat, Sifat dan perbuatan-Nya. Ini adalah tantangan terhadap orang-orang yang beriktikad bahwa ada yang setara dan menyerupai Allah dalam perbuatannya, sebagaimana pendirian orang-orang musyrik Arab yang menyatakan bahwa malaikat itu adalah sekutu Allah.

Untuk meresapkan arti ketauhidan kepada Allah yang terkandung dalam surah Al Ikhlas, maka kami mencantumkan pada akhir tafsir surah ini sebuah munajat kepada Allah yang diamalkan oleh mereka yang tekun melaksanakan ibadahnya:

بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله حمدا يوافي نعمه ويكافئ مزيده، والصلاة والسلام على من لا نبي بعده، وعلى آله وصحبه ومن والاه، يا من لا أرى سواه وإن تعددت المظاهر ولا أناجي إلا إياه وإن كثرت الظواهر ولا أبتغي إلا جدواه وإن تنوعت المصادر أسألك بحق توحيدك في الوجود وتعدد تجلياتك في الشهود وبحرمة ظهورك للبصائر واحتجابك عن المشاعر أن تقضي حاجتي إليك.... وإن لا تجعل فيها معولي إلا عليك وصلى الله على سيدنا (3 kali) محمد النبي الأمي وعلى آله وصحبه"

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Segala puji bagi Allah dengan pujian yang sesuai dengan nikmat-nikmat-Nya dan seimbang nikmat tambahan-Nya. Semoga rahmat dan keselamatan dilimpahkan kepada Nabi penutup, Muhammad SAW yang tidak ada lagi Nabi sesudahnya dan kepada sekalian keluarganya, sahabat dan sekalian yang mencintainya. Ya Allah, Tuhan yang aku tidak melihat (dengan mata hatiku) selain Dia, walaupun banyak gejala-gejala nampak, dan yang aku tidak bermunajat melainkan kepada-Nya saja, walaupun banyak wujud-wujud di alam lahir dan yang aku tidak menginginkan melainkan manfaat-Nya walaupun banyak sumber-sumber pengambilannya. Aku mohon kepada-Mu dengan tawassul kepada keesaan-Mu di alam wujud dan berbilangnya tajalli (penampakan kekuasaan-Mu) di alam pancaindera dan dengan kehormatan nampaknya keagungan-Mu bagi mata hati dan tertutupnya Engkau dari jangkauan pancaindera, agar kiranya Engkau mengabulkan hajat permohonanku ini dan agar Engkau tidak membiarkan aku bersandar pada permohonanku ini; (sebutkan hajat yang dimaksud) apa hanya semata-mata kepada rahmat karunia-Mu saja dan semoga rahmat keselamatan dilimpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan kepada sekalian keluarganya dan sahabatnya. (3x).

Munajat ini mengandung pula permohonan dipenuhi segala hajat keperluan yang direnungkan ketika sampai kepada kalimat:

أن تقضي حاجتي إليك.

Asbabun Nuzul Surah Al Ikhlash

Imam Tirmizi, Imam Hakim dan Imam Ibnu Khuzaimah, telah mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur Abul Aliyah, yang ia terima dari Ubay bin Kaab, bahwasanya orang-orang musyrik telah berkata kepada Rasulullah saw., "Ceritakanlah kepada kami mengenai Rabbmu." Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Katakanlah! 'Dialah Allah Yang Maha Esa.'" (Q.S. Al Ikhlash, 1 hingga akhir surah)

Imam Tabrani dan Imam Ibnu Jarir mengetengahkan hadis yang sama melalui hadis yang diriwayatkan oleh Jabir bin 'Abdullah. Dengan demikian maka dapat disimpulkan, bahwa surah Al Ikhlash ini termasuk surah Makiah.

Imam Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas, bahwasanya orang-orang Yahudi datang kepada Nabi saw. di antara mereka terdapat Kaab bin Asyraf dan Huyay bin Akhthab. Mereka berkata, "Hai Muhammad! Gambarkanlah kepada kami Rabbmu yang telah mengutusmu." Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Katakanlah! Dialah Allah Yang Maha Esa'." (Q.S. 112 Al Ikhlash, 1 hingga akhir surah)

Imam Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis yang sama melalui Qatadah. Demikian pula Imam Ibnu Munzir mengetengahkan pula hadis yang sama melalui Said bin Jubair. Maka dengan riwayat ini dapat disimpulkan bahwa surah ini termasuk ke dalam kelompok surah Madaniah.

Imam Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Abul Aliyah yang menceritakan, bahwa ia telah mendengar Qatadah menuturkan sebuah hadis, bahwasanya golongan yang bersekutu mengatakan kepada Nabi saw., "Gambarkanlah kepada kami Rabbmu." Lalu datanglah malaikat Jibril kepada Nabi saw. dengan membawa surah ini. Inilah orang-orang musyrik yang dimaksud di dalam hadis Ubay tadi, dengan demikian maka dapat disimpulkan, bahwa surah ini termasuk ke dalam kelompok surah Madaniah.

Seperti halnya pula pengertian yang diisyaratkan oleh hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. dan kedua hadis tersebut tidak bertentangan. Akan tetapi Imam Abu Syekh di dalam kitabnya Al 'Azhamah, mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur Abban yang ia terima dari Anas r.a. yang menceritakan, bahwasanya orang-orang Yahudi Khaibar datang kepada Nabi saw. lalu mereka berkata, "Hai Abul Qasim! (nama julukan Nabi Muhammad) Allah telah menciptakan malaikat dari nur (cahaya) al Hijab, Nabi Adam dari lumpur hitam yang diberi bentuk, iblis dari nyala api, langit dari asap dan bumi dari buih air. Maka ceritakanlah kepada kami tentang Rabbmu." Nabi tidak menjawab mereka, maka datanglah malaikat Jibril dengan membawa surah ini, yaitu firman-Nya, "Katakanlah! Dialah Allah Yang Maha Esa." (Q.S. 112 Al-Ikhlash, 1 hingga akhir surah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.