Tafsir Surah Al An'am 33

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 33


قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ فَإِنَّهُمْ لاَ يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللّهِ يَجْحَدُونَ

Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. [469]

[469] Dalam ayat ini Allah menghibur Nabi Muhammad  dengan menyatakan bahwa orang-orang musyrikin yang mendustakan Nabi, pada hakekatnya adalah mendustakan Allah sendiri, karena Nabi itu diutus untuk menyampaikan ayat-ayat Allah.

Allah swt menyatakan, Dia mengetahui bahwa perkataan-perkataan musyrik Mekah itu menyedihkan hati Nabi Muhammad saw. seperti mereka mengatakan, "Muhammad seorang pendusta, tukang sihir, seorang penyair, seorang tukang tenung dan sebagainya", serta mereka berusaha menjauhkan Muhammad dari kaumnya. Timbulnya kesedihan itu adalah wajar bagi Nabi, karena jiwa dan pikirannya yang bersih lagi suci itu tidak tega melihat kesesatan dan kemungkaran yang ada pada kaumnya, padahal ia selalu mengajak dan menyeru mereka kepada jalan yang benar.

Dengan ayat ini Allah swt melarang Nabi Muhammad saw bersedih hati dan berduka cita karena perbuatan-perbuatan dan tindakan-tindakan orang kafir itu. Larangan ini dikuatkan Allah dengan firman-Nya yang lain:

وَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ إِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya:
Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
(Q.S Yunus: 65)

Dan firman Allah swt:

فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ

Artinya:
Maka janganlah jawaban mereka menyedihkan kamu Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
(Q.S Yasin: 76)

Dan Allah swt melarang juga Nabi Muhammad bersedih hati karena mereka tidak beriman, dalam firman Allah swt:

وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ

Artinya:
Bersabarlah (hai Muhammad); dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan".
(Q.S An Nahl: 127)

Dan firman Allah swt:

وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ

Artinya:
Dan janganlah kamu berduka cita terhadap mereka dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap apa yang mereka tipudayakan.
(Q.S An Naml: 70)

Allah swt menyatakan bahwa sebenarnya orang-orang kafir Mekah itu percaya kepada Nabi Muhammad, bahkan mereka telah menyerahkan kepada Muhammad urusan menyelesaikan perselisihan yang sangat berbahaya seperti urusan meletakkan kembali batu hitam (Hajar Aswad) ke tempatnya pada Kakbah dan sebagainya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari As Suddy, ia berkata, "telah bertemu Akhnas bin Syuraiq dengan Abu Jahal bin Hisyam, maka berkata Akhnas kepada Abu Jahal, "Hai Abul Hakam! Terangkanlah kepadaku tentang Muhammad, apakah ia seorang yang benar atau seorang pendusta. Sesungguhnya tidak ada orang yang lain di sini mendengar perkataanmu selain aku". Abu Jahal menjawab, "Demi Allah, sesungguhnya Muhammad adalah seorang yang benar, tidak pernah ia berdusta. Tetapi apabila Banu Qusay telah menguasai panji-panji, pelayanan air minum, urusan kunci Kakbah, urusan permusyawaratan (Nadwah) dan kenabian, maka apa lagi yang akan dimiliki orang-orang Quraisy yang lain". Maka Allah menurunkan ayat ini

Dari Abu Maisarah, ia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah saw lewat di hadapan Abu Jahal dan teman-temannya, mereka berkata, 'Hai Muhammad! Demi Allah, tidaklah kami mendustakan engkau dan sesungguhnya engkau menurut kami adalah orang yang benar tetapi kami mendustakan risalah yang engkau bawa'". Maka turunlah ayat ini.

Yang sebenarnya ialah orang-orang kafir itu tidak mempercayai kenabian Muhammad saw. Ayat-ayat Alquran yang diturunkan Allah, adanya hari kiamat, hari berbangkit serta semua yang dibawa dan disampaikan Muhammad.

Ar Razi dalam tafsirnya menerangkan empat macam bentuk keingkaran orang-orang kafir Mekah itu, yaitu:

1. Hati mereka mengaku Muhammad sebagai seorang yang dapat dipercaya, tetapi mulut mereka mendustakannya, karena mereka mengingkari Alquran dan kenabian Muhammad saw.

2. Mereka tidak mau menyatakan bahwa Muhammad seorang pendusta karena mereka mengetahui betul keadaan Muhammad yang sebenarnya yang tidak pernah berdusta. Menurut mereka Muhammad sendirilah yang mengkhayalkan di dalam pikirannya bahwa Allah telah mengangkatnya menjadi nabi dan rasul, lalu ia menyeru manusia.

3. Mereka selalu mendustakan kenabian dan risalah, sekalipun telah dikemukakan mukjizat-mukjizat dan dalil-dalil yang kuat mereka tetap mendustakan ayat-ayat Allah.

4. Mereka tidak mau percaya kepada mukjizat dan dalil-dalil itu, bahkan mereka mengatakan bahwa mukjizat itu adalah sihir belaka.

Dari susunan kalimat ayat ini dipahami bahwa Allah swt. meninggikan derajat Nabi Muhammad saw. Derajat itu tidak akan turun walaupun orang kafir Mekah mendustakan dan mengingkarinya. Ketinggian derajat itu dipahami dari firman Allah swt. yang menyebutkan perintah mengikuti Muhammad disebut sesudah perintah mengikuti Allah swt.

Allah swt. berfirman

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا

Artinya:
Barang siapa yang menaati rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.
(Q.S An Nisa': 80)

Dan firman Allah swt.

إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ

Artinya:
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepadamu. sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah.....
(Q.S Al Fath: 10)

Asbabun Nuzul Depag Surah Al An'am 33


Imam Tirmizi dan Imam Hakim meriwayatkan melalui Ali, bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Nabi saw., "Sesungguhnya kami tidak mendustakanmu, akan tetapi kami hanya mendustakan apa yang engkau sampaikan." Kemudian Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Mereka sebenarnya tidak mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang lalim itu mengingkari ayat-ayat Allah." (Q.S. Al-An'am 33).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.