Tafsir Surah Al Maidah 110

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-Maidah 110


إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِي عَلَيْكَ وَعَلَى وَالِدَتِكَ إِذْ أَيَّدتُّكَ بِرُوحِ الْقُدُسِ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلاً وَإِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ وَإِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ بِإِذْنِي فَتَنفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِي وَتُبْرِىءُ الأَكْمَهَ وَالأَبْرَصَ بِإِذْنِي وَإِذْ تُخْرِجُ الْمَوتَى بِإِذْنِي وَإِذْ كَفَفْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَنكَ إِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْهُمْ إِنْ هَـذَا إِلاَّ سِحْرٌ مُّبِينٌ

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah ni'mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".

Pada ayat ini Allah swt. menyebutkan bermacam-macam nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada Nabi Isa dan ibunya, kemudian disingkapkan-Nya kembali kejahatan Bani Israel yang pernah menuduh bahwa keterangan-keterangan dan bukti-bukti yang disampaikan oleh Nabi Isa kepada mereka hanyalah sihir semata-mata.

Nikmat Allah swt. kepada Maryam, yaitu ibu Nabi Isa a.s. ialah Allah telah menjadikannya sebagai wanita yang suci, dan telah dipilihnya di antara wanita-wanita di dunia ini untuk memperoleh kedudukan yang mulia.

Dan nikmat-nikmat Allah swt. kepada Nabi Isa a.s. yang disebutkan dalam ayat ini adalah sebagai berikut:

1. Allah swt. telah memperkuatnya dengan Ruhul qudus, yaitu malaikat Jibril a.s., atau dengan pengertian bahwa Allah telah menjadikan jiwanya bersih dari segala sifat-sifat yang tidak baik dengan nikmat ini Isa dapat mengetahui bahwa ia lahir ke dunia ini bukanlah dengan kejadian yang biasa, sehingga dengan demikian ia dapat membuktikan kesucian dirinya dan kesucian ibunya. Karena Allah telah memperkuatnya dengan Ruhul qudus itu, maka ia dapat berbicara ketika ia masih kecil dan lemah, masih berada dalam buaian. Ia berbicara untuk membela kesucian dan kehormatan ibunya terhadap tuduhan yang bukan-bukan dari kaum Yahudi. Kemudian setelah ia dewasa ia juga dapat berbicara dengan baik untuk menyeru manusia kepada agama Allah.

2. Allah telah mengajarkan kepadanya Al-Kitab, artinya Isa telah dianugerahi-Nya kepandaian menulis dan membaca, sehingga ia dapat mempelajari ilmu pengetahuan yang tertulis. Di samping itu, Allah mengajarkan pula kepadanya At-Taurat, yaitu kitab suci yang telah diturunkan-Nya kepada Nabi Musa a.s. Akhirnya Allah mengajarkan pula kepadanya Injil, yaitu kitab suci yang diturunkan-Nya kepada Nabi Isa sendiri.

3. Isa, dapat membuat dari tanah sesuatu bentuk yang bentuk dan ukurannya seperti burung, kemudian ia meniup burung itu, maka jadilah ia seekor burung yang sungguh-sungguh, dengan seizin Allah swt. Artinya Isalah yang membentuk benda tersebut seperti burung, dan ia pula yang meniupnya, kemudian Allah menjadikannya seekor burung yang hidup.

4. Isa a.s. telah dapat menyembuhkan orang-orang buta sejak dari kandungan ibu dan orang-orang yang kena penyakit sopak, dengan izin Allah, padahal di masa itu tak seorang tabib pun dapat menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang-orang yang kena penyakit sopak itu.

5. Isa a.s. juga dapat menghidupkan orang-orang yang telah mati, sehingga dapat keluar dari kuburnya dalam keadaan hidup, dengan seizin Allah swt.

6. Allah telah mencegah kejahatan kaum Yahudi terhadap Isa a.s. Artinya Allah telah melindunginya dari kejahatan kaum Yahudi yang hendak membinasakannya, yaitu untuk membunuhnya dan menyalibnya, ketika Isa datang kepada mereka membawa agama Allah yang disertai dengan bukti-bukti dan keterangan-keterangan yang jelas, yakni mukjizat-mukjizat yang dikaruniakan Allah kepadanya. Allah menyelamatkan Isa dan mengangkatnya ke sisi-Nya dan disucikan-Nya dari perbuatan mereka yang kotor.

Kejahatan Bani Israel melebihi kejahatan umat lainnya, kejahatan umat lainnya terhadap rasul Allah hanyalah terbatas kepada diri pribadi rasul itu sendiri, akan tetapi kejahatan Bani Israel itu tidak hanya ditujukan kepada Nabi Isa semata-mata melainkan juga terhadap ibunya, yaitu mereka menuduh Maryam telah berzina dengan seorang lelaki, sehingga melahirkan Isa. Bahkan kejahatan mereka itu tidak hanya tertuju kepada Isa dan ibunya, melainkan juga terhadap Allah swt., karena mereka mengatakan bahwa Allah mempunyai istri dan anak, padahal Allah Maha Suci dari hal-hal tersebut.

Orang-orang kafir di antara Bani Israel itu tidak hanya menolak agama Allah yang disampaikan Nabi Isa kepada mereka, bahkan mereka mengatakan bahwa keterangan-keterangan yang disampaikan Isa tersebut hanyalah sihir semata-mata.

Disebutkan-Nya bermacam-macam nikmat Allah kepada Nabi Isa dalam ayat ini merupakan sindiran dan kecaman yang amat tajam sekali terhadap Bani Israel atas sikap dan perbuatan mereka yang keji itu. Dan menyingkapkan pula betapa besarnya kedengkian mereka terhadap orang yang memperoleh nikmat Allah swt. Ucapan mereka bahwa keterangan-keterangan yang disampaikan Nabi Isa kepada mereka adalah "sihir yang nyata" merupakan bukti yang kuat tentang sifat-sifat dengki mereka kepada Nabi Isa yang telah dipilih Allah sebagai nabi dan rasul-Nya.

Nikmat-nikmat Allah kepada Nabi Isa yang disebutkan dalam ayat ini merupakan nikmat yang luar biasa, yaitu yang tidak diberikan Allah kepada orang-orang lainnya, terutama orang-orang yang bukan nabi dan rasul. Dari pada ayat berikutnya, Allah menyebutkan beberapa nikmat-Nya yang lain yang juga diberikannya kepada Nabi Isa tetapi merupakan nikmat-nikmat yang biasa, yang juga diperoleh rasul-rasul yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.