Al Baqarah 34

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al-Baqarah 34

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat:` Sujudlah kamu kepada Adam, `maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takbur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.(QS. 2:34)

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah swt. memerintahkan kepada para malaikat agar mereka bersujud kepada Adam a.s. Maka malaikat menaati perintah itu kecuali iblis, artinya: setelah Adam a.s. selesai memberitahukan makhluk-makhluk itu kepada para malaikat, maka Allah swt. memerintahkan kepada mereka bersujud kepada Adam a.s. Dan sujudlah malaikat kepada Adam a.s. Yang diperintahkan itu bukanlah sujud untuk beribadah kepadanya, melainkan sujud sebagai penghormatan semata-mata dan sebagai pengakuan mereka terhadap kelebihan dan keistimewaan yang ada padanya. Di samping itu juga sebagai pernyataan tobat mereka kepada Allah swt, serta pernyataan maaf mereka kepada Adam a.s. karena mereka pernah menyatakan bahwa diri mereka lebih patut dari pada Adam a.s. untuk diangkat menjadi khalifah di bumi.

Dalam agama Islam, sujud ibadah hanyalah diperbolehkan kepada Allah swt. semata-mata. Dan pada hakikatnya sujud kepada Allah swt. ada dua macam. Pertama; sujud manusia kepada Allah dalam beribadah, yaitu salat, menurut cara-cara yang telah ditentukan dalam ajaran syara'. Kedua; bersujud semua makhluk kepada Allah swt. dengan arti tunduk dan patuh kepada-Nya. Arti yang asli dari kata-kata "sujud" adalah "tunduk dan patuh".

Allah berfirman:

وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ

Artinya:
Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan, kedua-duanya tunduk kepada-Nya. (Q.S Ar Rahman: 6)

وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا

Artinya:
Hanya kepada Allahlah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri atau pun dengan terpaksa: (Q.S Ar Ra'du: 15)

Sujud para malaikat kepada Adam a.s. sebagai penghormatan dan pernyataan tunduk kepadanya, bukan untuk beribadah. Dan perintah Allah swt. kepada mereka untuk sujud kepada Adam a.s. menunjukkan kelebihan Adam a.s. dari mereka, sehingga ia benar-benar lebih berhak untuk dijadikan khalifah di bumi.

Mengenal asal usul kejadian Adam, malaikat dan iblis, disebutkan bahwa Adam a.s. diciptakan Allah dari tanah dan malaikat diciptakan dari cahaya (nur) sedang jin, iblis dan setan diciptakan dari api (nar).

Iblis dan setan selalu membisikkan kepada manusia hal-hal yang tidak benar untuk menggoda dan menyesatkan dari jalan yang lurus. Bahkan Adam dan Hawa sebagai manusia pertama telah digoda mereka untuk melanggar larangan Allah swt.

Iblis bukanlah termasuk jenis malaikat, melainkan suatu makhluk dari bangsa jin. Iblis itu pada mulanya pernah berada dalam kalangan malaikat, bergaul ! dengan mereka dan mempunyai sifat-sifat seperti mereka pula, walaupun asal kejadiannya berbeda dari asal kejadian malaikat. Buktinya ialah firman Allah ! swt. pada akhir ayat tersebut yang menerangkan bahwa ketika Allah swt. memerintahkan kepada para malaikat itu bersujud kepada Adam a.s. maka mereka semuanya patuh, kecuali iblis. Jadi teranglah bahwa iblis itu bukanlah dari kalangan malaikat, sebab malaikat selalu patuh dan taat kepada perintah Allah dan tidak pernah membangkang.

Firman Allah swt. dalam ayat yang lain pun mengatakan:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ

Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka, kecuali iblis, dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. (Q.S Al Kahfi: 50)

Iblis itu, sama halnya dengan jin dan setan. diciptakan Allah dari api. Dan iblis menganggap bahwa api lebih mulia dari pada tanah. Sebab itu ia memandang dirinya lebih mulia dari pada Adam a.s. sebab Adam a.s. diciptakan Allah dari tanah. Dan itulah sebabnya maka iblis menolak bersujud kepada Adam a.s.

Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa iblis itu adalah termasuk jenis malaikat juga, sebab perintah Allah swt. kepada malaikat agar bersujud kepada Adam a.s. adalah ditujukan kepada semua malaikat. Lalu disebutkan, bahwa para malaikat itu semuanya bersujud kepada Adam a.s. kecuali iblis, ini menunjukkan bahwa iblis itupun malaikat juga. Dan memang benar, bahwa sitat yang asli dari para malaikat adalah patuh dan taat kepada Allah swt.

Namun demikian tidaklah mustahil bahwa sebahagian atau salah satu dari mereka ada yang bersifat durhaka, sebagai sifat yang datang kemudian. Dan itulah iblis.

Dalam ayat lain disebutkan, bahwa Allah swt. menanyakan kepada iblis apa alasannya untuk tidak bersujud kepada Adam a.s.

Firman-Nya:

قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَأَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ

Artinya:
Allah berfirman, "Hai Iblis! Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri, ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?." (Q.S Sad: 75)

Firman Allah:

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

Artinya:
"Saya lebih baik dari padanya, Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (Q.S Al A'raf: 12 dan Q.S Sad: 76)

Iblis enggan mematuhi perintah Allah yang menyuruh sujud kepada Adam dan ia bersikap angkuh karena ia merasa dirinya lebih mulia dan lebih berhak dari Adam dijadikan khalifah. Karena iblis menolak perintah Allah berdasarkan anggapannya itu, maka ia termasuk makhluk yang kafir kepada Allah. Bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa iblis adalah makhluk yang pertama-tama mengingkari perintah Allah. Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa Iblis merupakan asal dari semua jin, sebagaimana Adam asal dari semua manusia. Jin itu mempunyai keturunan dan mereka menghuni bumi sebelum Adam diciptakan Allah dan mereka telah berbuat kerusakan di bumi. Itulah sebabnya, ketika Allah memberitahukan kepada para malaikat bahwa Dia akan menjadikan Adam sebagai khalifah di bumi untuk menggantikan jin, maka para malaikat berkata, "Apakah engkau akan menjadikan khalifah di bumi itu orang-orang yang suka berbuat kerusakan dan suka menumpahkan darah? Jadi malaikat mengira bahwa manusia pun akan berbuat seperti jin ketika mereka berkuasa di bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.