Tafsir Indonesia Depag Surah Yunus Ayat 49
قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاء أَجَلُهُمْ فَلاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ
Terjemah
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat mempunyai ajal [696]. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).
[696] Yang dimaksud dengan ajal ialah, masa keruntuhannya.
Tafsir Kemenag
Allah mengajarkan kepada Rasulullah saw jawaban yang harus dikatakan kepada mereka dengan memerintahkan kepada Rasulullah saw agar mengatakan kepada mereka bahwa Rasulullah tidak berkuasa mendatangkan kemudaratan dan tidak pula mendatangkan kemanfaatan kepada dirinya. Sebab Rasulullah hanya utusan Allah yang tidak berkuasa untuk mempercepat ataupun memperlambat datangnya siksaan yang dijanjikan Allah kepada mereka, sebagaimana ia juga tidak dapat memperlambat datangnya pertolongan Allah yang dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang Muslimin. Akan tetapi datangnya manfaat dan mudarat yang ditimpakan kepada manusia, tiada lain hanyalah atas kehendak Allah semata. Itu berarti apabila Allah menghendaki terjadinya sesuatu, maka hal itu tidak ada sangkut-pautnya dengan kehendak rasul-Nya, karena kehendak itu hanyalah semata-mata milik Allah yang memelihara alam semesta. Tugas Rasul hanyalah menyampaikan kehendak Alllah, bukan menciptakan kehendak. Apabila Rasulullah mengetahui akan hal-hal yang gaib, tidak lain hanya karena mengetahuinya dari wahyu Allah semata.
Firman Allah:
Katakanlah (Muhammad), "Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang gaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (al-Araf/7: 188)
Sebagai penegasan Allah menjelaskan bahwa tiap-tiap umat mempunyai ajal yang telah ditentukan waktunya oleh Allah. Ajal itu akan tiba saatnya apabila waktu yang telah ditentukan Allah telah tiba. Waktu tibanya ajal itu termasuk pengetahuan Allah yang tidak dapat diketahui oleh siapapun juga selain-Nya. Maka apabila ajal mereka telah tiba mereka tidak mampu menundanya sesaat pun, dan mereka tidak pula mampu memajukan waktunya dari waktu yang telah ditentukan. Demikian pula Rasulullah saw tidak akan berkuasa untuk menentukan panjang pendeknya ajal yang telah ditentukan Allah.
https://archive.org/download/ayatquran/010049.mp3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.