Tafsir Surah Al An'am 54

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 54


وَإِذَا جَاءكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِنَا فَقُلْ سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ أَنَّهُ مَن عَمِلَ مِنكُمْ سُوءًا بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِن بَعْدِهِ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum [476]. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang [477], (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan  [478], kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[476] Salaamun 'alikum artinya mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu. [477] lihat not [462] [478] lihat not [277]

Pada ayat ini Allah swt, memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. dan orang-orang yang beriman agar mengucapkan "salam" kepada orang-orang beriman yang mereka temui, atau bila berpisah antara satu dengan yang lain. Ucapan salam itu adakalanya "salamun alaikum", adakalanya "Assalamu alaikum" atau "Assalamu alaikum warahmatulloh wabarakatuh".

Perkataan "salam" berarti "selamat", "sejahtera" atau "damai". "Assalam" ialah salah satu dari nama-nama Allah, yang berarti bahwa Allah swt selamat dari sifat-sifat yang tidak layak baginya, seperti sifat lemah, miskin, baharu, mati dan sebagainya.

Ucapan "Salam" yang diperintahkan Allah agar orang-orang mukmin mengucapkannya dalam ayat ini, mengandung pengertian bahwa Allah menyatakan kepada orang-orang yang telah masuk Islam, mereka telah selamat dan sejahtera dengan masuk Islam itu, karena dosa-dosa mereka telah diampuni, jiwa dan darah mereka telah dipelihara oleh kaum muslim dan mereka telah mengikuti petunjuk yang membawa mereka kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan "salam" dalam ayat ini, ialah "salam" yang harus diucapkan Rasulullah saw. kepada orang orang mukmin yang dianggap rendah dan miskin oleh orang-orang Quraisy, yang datang kepada Rasulullah saw. di waktu beliau sedang berbicara dengan pembesar-pembesar Quraisy. Janganlah mereka diusir, sehingga menyakitkan hatinya. ekalipun mereka miskin tetapi kedudukan mereka lebih tinggi di sisi Allah, karena itu ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik atau suruhlah mereka menunggu sampai pembicaraan dengan pembesar-pembesar Quraisy itu selesai. Menurut golongan ini bahwa pendapat mereka sesuai dengan sebab ayat diturunkan.

Kepada orang-orang yang masuk Islam itu Allah menjanjikan akan melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka, sebagai suatu kemurahan dari pada-Nya

Di antara rahmat yang dilimpahkan Allah itu ialah tidak dihukumnya orang orang yang:

1. Berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah perbuatan maksiat.

2. Mengerjakan larangan karena tidak sadar, lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu. Kemudian mereka bertobat dan menyesal atas perbuatan itu, mereka berjanji tidak akan mengulangi lagi, serta mengadakan perbaikan dengan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan baik dan mengikis habis pengaruh perkataan buruk itu dalam hatinya, hingga jadilah hati dan jiwanya bersih dan dirinya bertambah dekat kepada Allah.

Dari ayat ini dapat diambil suatu dasar dalam menetapkan hukuman bahwa hal-hal yang dapat menghapuskan, mengurangi atau meringankan hukuman bagi seorang yang akan atau telah diputuskan hukumannya ialah:

1. Kesalahan yang diperbuatnya itu dilakukan tanpa disadarinya, atau perbuatan itu dilakukan tanpa iradah (kemauan) dan ikhtiarnya.

2. Tindak tanduk atau tingkah lakunya menunjukkan bahwa ia telah berjanji hatinya tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi, ia telah menyesal karena mengerjakan kejahatan tersebut, serta ia telah melakukan perbuatan perbuatan baik.

Asbabun Nuzul Depag Surah Al An'am 54

Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui Ibnu Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada segolongan orang-orang Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang ketika itu sedang bersama Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian mereka berkata, "Hai Muhammad! Apakah engkau suka terhadap mereka dan apakah mereka orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah di antara kami? Andaikata engkau mengusir mereka niscaya kami mau mengikutimu." Lalu Allah swt. menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan Tuhan..." sampai dengan firman-Nya, "...supaya jelas pula jalan orang-orang yang berdosa." (Q.S. Al-An'am 51-55). Dan Ibnu Jarir mengetengahkan melalui Ikrimah yang telah mengatakan, bahwa telah datang Atabah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Muth'im bin Addi dan Harts bin Naufal beserta para pemuka kabilah Abdul Manaf dari kalangan kaum kafir kepada Abu Thalib. Kemudian mereka berkata kepadanya, "Seandainya anak saudaramu mengusir hamba-hamba sahaya tersebut, niscaya ia sangat kami agungkan dan akan ditaati di kalangan kami serta ia lebih dekat kepada kami, dan niscaya kami akan mengikutinya." Lalu Abu Thalib menyampaikan permintaan mereka kepada Nabi saw. Umar bin Khaththab mengusulkan, "Bagaimana jika engkau melakukan apa yang mereka pinta itu, kemudian mari kita lihat apa yang akan mereka kehendaki." Akan tetapi kemudian Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan...," sampai dengan firman-Nya, "...tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 51-53). Mereka yang dimaksud adalah Bilal, Ammar bin Yasir, Salim bekas budak Ibnu Huzaifah, Saleh bekas budak Usaid, Ibnu Masud, Miqdad bin Abdullah, Waqid bin Abdullah Al-Hanzhali dan orang-orang yang miskin seperti mereka. Akhirnya Umar menghadap Nabi saw. seraya memohon maaf atas perkataannya itu. Setelah itu turunlah firman-Nya, "Apabila datang kepadamu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami..." (Q.S. Al-An'am ayat 54). Faryabi dan Ibnu Abu Hatim mengetengahkan melalui Mahan yang telah mengatakan, bahwa pada suatu hari ada orang-orang datang menemui Nabi saw. Kemudian mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah melakukan dosa-dosa yang besar", akan tetapi Nabi saw. sama sekali tidak menjawab pertanyaan mereka. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya, "Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu..." (Q.S. Al-An'am 54).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.