Tafsir Surah Al An'am 97

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 97


وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُواْ بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ قَدْ فَصَّلْنَا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.

"Sesudah itu Allah swt. memberikan penjelasan tentang kegunaan benda-benda langit lainnya, yaitu benda-benda langit selain matahari dan bulan, yang terkenal dengan bintang-bintang itu digunakan oleh manusia sebagai penunjuk waktu, musim serta arah di waktu malam. Bintang dijadikan sebagai penunjuk waktu ialah dengan jalan melihat terbit dan tenggelamnya kelompok kelompok bintang itu yang keseluruhannya ada 12: Ham al (Aries), Saur (Taurus), Jauza', Tauaman (Gemini) Sarathan (Cancer), Asad-(Leo), Sumbulah (Virgo), Mizan (Libra), Aqrab (Scorpio), Qaus (Sagitarius), Jadyu (Copricornus), Dalwu (Aquarius), dan Hut (Pisces); sebagai tanda waktu, diambil sebagai pedoman bahwa pada tanggal 21 Maret tiap-tiap tahun matahari bersama-sama tenggelam dengan Aries pada jam 6.00 sore (18.oo). Dan seterusnya tiap-tiap bintang itu tenggelam lebih dahulu dari matahari sekitar derajat atau 4 menit.

Yang dimaksud dengan bintang-bintang penunjuk waktu di sini ialah bintang bintang tetap (ficed stars) yaitu bintang-bintang yang bersinar sendiri dan mempunyai rasi (konstelasi) yang tetap; bukan bintang-bintang yang bergerak (planet, As Sayarat) karena bintang-bintang ini selalu berkelana di antara konstelasi-konstelasi bintang yang lain. Sebagai penunjuk musim, dapat diketahui dari kedudukan matahari di antara bintang-bintang tetap itu (manzie). Untuk mudahnya dapat dilihat pada saat matahari terbenam. Apabila Matahari terbenam bersama-sama dengan rasi Hamal (Aries), berarti saat itu tanggal 21 Maret musim semi sudah mulai tiba, sedangkan apabila matahari terbenam bersama-sama dengan Saratan (Cancer) saat itu tanggal 21 Juni; musim panas telah mulai tiba. Apabila matahari tenggelam bersama-sama dengan rasi Mizan

(Libra), berarti Saat itu tanggal 23 September; musim gugur mulai tiba; dan apabila matahari tenggelam bersama-sama rasi Jadyu (Capricornus) berarti saat itu tanggal 22 Desember, musim dingin sudah mulai tiba. Musim-musim ini berlaku bagi negeri-negeri di belahan bumi Utara Khatulistiwa, sedang untuk negeri-negeri di belahan bumi Selatan Khatulistiwa berlaku sebaliknya.

Bintang-bintang sebagai penunjuk arah yang biasa dipergunakan orang ialah bintang-bintang tetap di luar mantiqatul buruj (Zodiac) yaitu bintang salib selatan (A! Salibul Januby Crux) yaitu dengan jalan menarik garis lurus dari gamma cruxis ke alpha cruxis dan memotong ufuk. Titik perpotongan ialah titik selatan. Dan bintang biduk atau beruang besar (Ad Dubbul Akbar Ursa Mayor) yaitu dengan jalan menarik garis lurus dari beta ursae mayoris melalui alpha ursae mayoris dan memotong ufuk. Titik perpotongan itulah utara.

Dengan perhitungan secara teliti bintang-bintang juga dapat digunakan sebagai penunjuk arah kiblat, letak Kota Mekah persis di sebelah Selatan kota Madinah.

Bintang-bintang ini digunakan sebagai petunjuk waktu, musim dan arah di waktu malam, baik oleh manusia yang berada di daratan pada saat mereka berada di tengah padang pasir yang luas yang tidak dapat melihat lagi rambu-rambu laut ataupun rambu-rambu darat terkecuali sepanjang mata memandang hanyalah kolong langit yang berhimpit dengan bidang horizon.

Allah swt. menjelaskan kekuasaan Nya dalam menciptakan langit, bumi serta segala isinya dan segala macam bentuk kehidupan dan tata hukum yang berlaku untuknya secara terperinci, agar manusia dengan meneliti keagungan ciptaan Tuhan itu terbukalah pikirannya kepada keyakinan adanya Pencipta langit, bumi serta segala isinya serta kekuasaan yang dimiliki-Nya.

Pada akhir ayat ini Allah swt. menyebutkan bahwa penjelasan yang diberikan secara terperinci itu ditujukan kepada orang-orang yang mempunyai pikiran yang bersih dan terpelihara dari pengaruh-pengaruh hawa nafsu, yaitu orang orang yang meneliti benda-benda alam secara murni, terlepas dari tujuan-tujuan tertentu yang menjurus kepada kepentingan pribadi, golongan dan fanatik kebangsaan. Orang-orang yang meneliti benda-benda alam secara murni itulah yang akan dapat menemukan jawaban rahasia kejadian alam semesta yang mengantarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.