Tafsir Surah Al An'am 136

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 136


وَجَعَلُواْ لِلّهِ مِمِّا ذَرَأَ مِنَ الْحَرْثِ وَالأَنْعَامِ نَصِيبًا فَقَالُواْ هَـذَا لِلّهِ بِزَعْمِهِمْ وَهَـذَا لِشُرَكَآئِنَا فَمَا كَانَ لِشُرَكَآئِهِمْ فَلاَ يَصِلُ إِلَى اللّهِ وَمَا كَانَ لِلّهِ فَهُوَ يَصِلُ إِلَى شُرَكَآئِهِمْ سَاء مَا يَحْكُمُونَ

Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka: "Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami". Maka saji-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan saji-sajian yang diperuntukkan bagi Allah, maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka [508]. Amat buruklah ketetapan mereka itu.

[508] Menurut yang diriwayatkan bahwa hasil tanaman dan binatang ternak yang mereka peruntukkan bagi Allah, mereka pergunakan untuk memberi makanan orang-orang fakir, orang-orang miskin, dan berbagai amal sosial, dan yang diperuntukkan bagi berhala-berhala diberikan kepada penjaga berhala itu. Apa yang disediakan untuk berhala-berhala tidak dapat diberikan kepada fakir miskin, dan amal sosial sedang sebahagian yang disediakan untuk Allah (fakir miskin dan amal sosial) dapat diberikan kepada berhala-berhala itu. Kebiasaan yang seperti ini amat dikutuk Allah.

Mereka membagi apa yang mereka dapati dari hasil tanaman dan binatang ternak kepada dua bagian. Satu bagian untuk Allah swt. dan satu bagian lagi untuk berhala-berhala yang mereka puja-puja dan agungkan. Mereka berkata: "Bagian yang pertama adalah untuk Allah selaku bakti kami untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Bagian yang kedua adalah untuk berhala sesembahan kami untuk mendekatkan diri pula kepada-Nya."

Dengan pembagian seperti itu mereka telah menjadi sesat karena kebaktian itu adalah suatu ibadah dan pendekatan diri kepada yang disembah. Berbakti kepada berhala-berhala dan patung-patung adalah suatu perbuatan yang tak dapat diterima oleh akal yang waras karena patung itu adalah benda-benda mati yang tak dapat berbuat sesuatu apapun, bahkan mereka sendirilah yang membuatnya.

Ini adalah suatu agama yang dibikin-bikin oleh para pemimpin dan pemuka-pemuka bangsa Arab di kala itu untuk mempengaruhi orang-orang awam agar mereka tetap mengagungkan dan memuliakan pemimpin itu sebagai pengawal dan pemelihara berhala-berhala itu dan sebagai orang-orang yang terdekat kepadanya. Dengan demikian mereka dapat berkuasa atas orang-orang awam itu dan memeras mereka dengan menyuruh berbakti dengan korbankan harta benda kepada berhala-berhala yang mereka anggap berkuasa atas kehidupan mereka dan dapat mendatangkan nikmat atau bencana kepada siapa yang dikehendakinya.

Bagian pertama yang mereka peruntukkan bagi Allah, mereka pergunakan untuk memberi makanan tamu-tamu, anak-anak dan orang-orang miskin; sedang bagian kedua yang mereka peruntukkan bagi berhala-berhala dikuasai sepenuhnya oleh penjaga-penjaga dan pemelihara-pemeliharanya. Tetapi karena mereka telah dikuasai oleh sifat tamak dan serakah, maka bagian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala itu tidak boleh diambil sedikit pun untuk digabungkan kepada bagian yang diperuntukkan bagi Allah.

Sebaliknya bagian yang diperuntukkan bagi Allah boleh diambil untuk digabungkan kepada bagian berhala-berhala karena bagian Allah itu adalah hak fakir miskin dan orang-orang yang sangat membutuhkan makanan sedang bagian berhala adalah sepenuhnya menjadi hak mereka. Demikianlah ketentuan yang mereka tetapkan dan alangkah jahatnya ketentuan itu. Selain ketetapan itu ketetapan yang sesat dan menyesatkan, ia pun merupakan perkosaan atas hak fakir miskin dan orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan. Segi-segi keburukan ketetapan mereka antara lain adalah sebagai berikut:

a. Mereka telah melanggar hak Allah karena hanya Dialah yang berhak membuat ketentuan dalam masalah-masalah ibadat.

b. Mereka telah mempersekutukan Allah dengan berhala-berhala padahal hanya Allahlah yang berhak disembah dan kepada-Nyalah segala kebaktian harus dipersembahkan.

c. Mereka lebih mengutamakan hak berhala daripada hak Allah .

d. Ketetapan itu tidak berdasarkan akal yang waras dan tidak pula berdasarkan petunjuk atau syariat-syariat yang ada sebelumnya hanya berdasarkan keinginan hawa nafsu belaka.

Diriwayatkan oleh Ali bin Abu Talib dan Al-`Auf bahwa Abbas berkata tentang tafsir ayat ini yang maksudnya sebagai berikut: "Sesungguhnya musuh-musuh Allah, apabila mereka bercocok tanam atau memetik hasil tanaman, mereka membaginya dua bagian, yaitu sebagian untuk Allah dan sebagian lagi untuk berhala. Apabila bagian yang disediakan untuk Allah tercecer kemudian bercampur atau tidak dengan bagian yang diperuntukkan untuk berhala, maka yang tercecer itu mereka gabungkan pada bagian berhala. Selanjutnya jika air yang diperuntukkan bagi tanaman bagian berhala mengalir ke tanaman bagian Allah, maka tanaman bagian Allah itu mereka jadikan tanaman bagian berhala. Demikian juga apabila air tanaman bagian untuk Allah mengalir ke tanaman bagian berhala, maka tanaman itu dijadikan bagian berhala."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.