Tafsir Surah Al An'am 107

💬 : 0 comment

Tafsir Indonesia Depag Surah Al An'am 107


وَلَوْ شَاء اللّهُ مَا أَشْرَكُواْ وَمَا جَعَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا وَمَا أَنتَ عَلَيْهِم بِوَكِيلٍ

Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak memperkutukan(Nya). Dan Kami tidak menjadikan kamu pemelihara bagi mereka; dan kamu sekali-kali bukanlah pemelihara bagi mereka.

Kemudian Allah swt. memberikan pernyataan bahwa andaikan Allah swt. berkehendak untuk menjadikan seluruh manusia beriman kepada-Nya niscaya tidak ada seorangpun yang musyrik.

Di dalam jiwa manusia terdapat bakat-bakat untuk menjadi mukmin dan kafir, taat dan fasik. Dan manusia telah diberi hak memilih (ikhtiar) bakat-bakat yang ada pada manusia itu dapat berkembang sesuai dengan ilmu dan amal manusia itu sendiri, yang pada saat mati memilih perbuatan mana yang harus dilakukan, bertarunglah dua macam dorongan, dorongan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan dorongan untuk melakukan perbuatan jelek. Apabila manusia memilih perbuatan dengan mengikuti dorongan yang baik, niscaya mereka akan melihat cahaya kebenaran. Akan tetapi bila mereka mengikuti dorongan-dorongan yang jelek, niscaya mereka tenggelam dalam kegelapan. Allah swt. menegaskan bahwa Nabi saw. tidak diberi kekuasaan untuk menjadi pemelihara mereka. Nabi saw. hanyalah mengajak kepada kebaikan, maka apabila mereka tidak mau menerima ajakan itu, karena mengikuti dorongan yang jelek, tentulah ajakan itu tidak akan mereka terima, dan mereka tetap bergelimang dalam kebatilan.

Di akhir ayat ini Allah swt. menguatkan penjelasan-Nya bahwa Nabi saw tidak diutus untuk mengurusi mereka, yakni dia tidak diberi kekuasaan untuk mengurusi keadaan mereka atau tidak diutus untuk mengubah kehendak mereka di dalam menentukan pilihan mereka; hal itu adalah urusan mereka sendiri, karena mereka telah diberi hak pilih untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar!
Apabila ada penulisan yang salah atau kurang tepat.